Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Ulama Jateng, Jokowi Janji Bangun Rumah Sakit Terbesar di Rakhine

Kompas.com - 13/09/2017, 18:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berjanji bahwa pemerintah Indonesia akan membantu membangun rumah sakit terbesar di Rakhine State, Myanmar, untuk membantu kaum muslim Rohingya yang mengalami kekerasan di wilayah itu.

Janji ini disampaikan Jokowi saat mengundang puluhan ulama Jawa Tengah di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/9/2017). 

"Kita insya Allah akan mendirikan rumah sakit di Rakhine State, RS terbesar di sana. Karena itu sebetulnya yang dibutuhkan, bukan kecaman-kecaman atau pernyataan-pernyataan yang keras tapi tidak menyelesaikan masalah," kata Jokowi.

(baca: Jelang Tahun Politik, Jokowi Mohon Bantuan Ulama Jateng)

Jokowi mengatakan, pemerintah sebetulnya sudah sejak awal meminta penjelasan yang konkret dari pemerintah Myanmar mengenai kekerasan terhadap warga Rohingya.

Pada bulan Januari-Februari 2017, Indonesia juga sudah mengirimkan bantuan kontainer berupa obat-obatan hingga makanan.

"Tidak hanya satu atau dua kontainer, kalau tidak salah ingat kurang lebih sepuluh-an kontainer yang kita kirimkan," kata Jokowi.

(baca: PBB: Pengungsi Rohingya ke Banglades Capai 313.000 Orang)

Selain itu, lanjut Jokowi, baru-baru ini ia juga sudah mengutus Mentei Luar Negeri Retno Marsudi untuk mendesak pemerintah Myanmar agar kekerasan terhadap Rohingya bisa dihentikan.

"Karena ini memang berkaitan dengan sejarah politik yang ada di sana, dengan urusan ekonomi yang ada di sana, sebetulnya masalah yang sangat kompleks," kata dia.

Lalu pada Rabu pagi ini, Jokowi melepas lagi bantuan bagi Rohingya.

Sebanyak 34 ton bantuan kemanusiaan dikirim terdiri dari makanan siap saji, paket sembako, family kit, tangki air, tenda untuk pengungsi, pakaian anak serta selimut.

(baca: Di Tengah Krisis Rohingya, Aung San Suu Kyi Batalkan Rencana ke PBB)

Bantuan ini diangkut menggunakan empat pesawat Hercules.

"Kalau pakai kontainer kemarin bisa sampai 2-3 minggu baru barang-barang sampai, sehingga karena ini kebutuhan mendesak maka tadi pagi kita kirimkan melalui pesawat," kata dia.

Kepala Negara bersyukur Indonesia diberikan ruang oleh pemerintah Myanmar dan Bangladesh untuk masuk ke wilayah mereka.

Jokowi memastikan bantuan untuk warga Rohingya akan terus mengalir.

"Insyaallah minggu depan kita kirimkan lagi, minggu depannya kita kirimkan lagi," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com