Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Gus Dur dan Megawati Bertengkar...

Kompas.com - 07/09/2017, 15:03 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Kompas TV Melihat Keakraban Para Presiden RI di Istana Merdeka

Demikian pula Megawati.

Jika Gus Dur menganggap Megawati seperti adiknya sendiri, Mega juga menganggap Gus Dur sebagai kakaknya dan punya panggilan spesial: Mas Dur.

"Gus Dur adalah kakak sekaligus sahabat saya, saudara seiman yang saya hormati. Intelektualitas serta sikap mentalnya tidak perlu diragukan, bimbingannya terhadap umat sangat positif, terutama NU, kenegarawanannya perlu diteladani," kata Megawati.

Hubungan Gus Dur dan Megawati semakin erat memasuki era reformasi.

Saat itu, NU belum membentuk partai sehingga Gus Dur mempersilakan warganya memilih PDI. Keduanya bahkan sempat mengikat janji.

Pada Desember 1998, Gus Dur dan Megawati mengumumkan akan saling mendukung untuk menjadi calon presiden keempat.

Baca: Gara-gara Gus Dur, Gus Mus Jadi Penyair...

Mereka juga sepakat menempatkan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai alternatif.

"Janjinya, saya mendukung dia kalau saya sendiri tidak maju. Tadinya saya akan maju lebih dahulu, tetapi karena fisik tidak memungkinkan, ya Mbak Mega yang maju. Kalau nantinya Mbak Mega kesulitan, kemungkinannya adalah Sri Sultan HB X," ungkap Gus Dur.

Peluang Megawati menjadi presiden pun melambung. Dukungan itu juga menepis kekhawatiran Megawati ditolak karena faktor agama dan ideologi nasionalis.

Jika ada kehawatiran seperti itu, Gus Dur dan sejumlah tokoh NU pasang badan membela Megawati.

Kedekatan keduanya kemudian memunculkan pernyataan-pernyataan yang mengarah pada koalisi PKB, partai yang didirikan Gus Dur, dan PDI-P.

Nasi goreng
 

Megawati mengakui kerap bertengkar dengan Gus Dur saat keduanya menjabat presiden dan wakil presiden.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (13/7/2017), Megawati menyampaikan bahwa saat "berantem", ia enggan bertemu dengan Gus Dur.

Namun, pertengkaran tak berlangsung lama. Biasanya, Gus Dur yang selalu berinisiatif untuk mengajak damai.

"Saya tahu pasti nanti pasti saya menang," kata Megawati dalam acara Halaqah Nasional Ulama se-Indonesia di Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Jika sedang berantem, Gus Dur kerap menyambangi kediaman Megawati, namun tak memberi kabar.

Setelah sampai di depan rumah Megawati, Gus Dur baru memberi kabar. Megawati pun tidak bisa menolak kedatangan Gus Dur.

"Nanti telepon, 'Mbak, lagi opo?' 'Di rumah, Mas'. 'Bikinkan saya nasi goreng ya saya sudah di depan pintu rumah'. Kalau baikan begitu. Lah saya terpaksa toh bikin nasi goreng," ucap Megawati disambut tawa para ulama yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com