Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Berkesan, PM Australia Pajang Foto Blusukan ke Pasar Bareng Jokowi

Kompas.com - 06/09/2017, 07:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Duta Besar RI untuk Australia, Y Kristiarto S Legowo disambut hangat Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, di kantor PM Australia di Gedung Parlemen di Canberra, pada Selasa (4/9/2017).

Kunjungan dilakukan Kristiarto dalam rangka memperkenalkan diri sebagai Dubes RI yang baru untuk Australia usai menyerahkan Surat-surat Kepercayaan dari Presiden Jokowi kepada Gubernur Jenderal Australia, Sir Peter Cosgrove, pada 27 Juni 2017 lalu.

Dalam obrolan santai dengan Kristianto, Turnbull menyebut Presiden Joko Widodo sebagai teman baiknya.

"Ia mengaku tidak dapat melupakan kesannya yang sangat mendalam ketika diajak blusukan ke Pasar Tanah Abang pada bulan November 2015 lalu," tulis KBRI Canberra dalam pernyataan resmi.

(Baca: Gerah, Perdana Menteri Australia Lepas Jas di Pasar Tanah Abang)

Saking terkesannya, Turnbull memamerkan kepada Kristiarto foto dirinya bersama Jokowi di Pasar Tanah Abang. Jokowi dan Turnbull melepas jas dan dasi karena suhu udara yang panas. Foto tersebut dipajang secara khusus di ruang kerja Turnbull.

Pada kesempatan tersebut, Turnbull juga menyampaikan pujian dan kekagumannya terhadap peran dan kepemimpinan Presiden Jokowi. Ia menganggap Jokowi memberikan pengaruh yang signifikan, bukan hanya di tingkat nasional dan kawasan, melainkan juga dunia.

"Presiden RI juga dinilai mampu menunjukkan contoh yang sangat jelas dan konkret bahwa Islam, demokrasi dan moderasi, sangat relevan, dapat berjalan beriringan serta saling memperkuat," bunyi keterangan tersebut.

Dalam pertemuan itu, dibahas juga sejumlah isu bilateral yang menjadi kepentingan kedua negara. Mulai dari politik-keamanan, ekonomi-perdagangan hingga isu kawasan.

(Baca: Diplomasi Jalan Pagi ala Presiden Jokowi dan PM Turnbull)

Di bidang ekonomi, Turnbull berharap proses perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia atau lebih dikenal dengan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) yang kini sudah memasuki babak perundingan ke-delapan, dapat segera dirampungkan.

Terkait hal itu, Kristiarto secara khusus mendorong agar lebih banyak investor Australia yang menanamkan modal di Indonesia. Terlebih lagi, kini sudah ada sistem pelayanan satu atap yang kian mempermudah investor asing berinvestasi di Indonesia.

Terkait isu regional, Kristiarto menyampaikan informasi terkait langkah-langkah diplomasi pro-aktif Indonesia, baik oleh Jokowi maupun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Langkah tersebut untuk membantu menyelesaikan krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Muslim Rohingnya di Myanmar secara damai dan lewat dialog. Bahkan, saat ini, Retno tengah berada di Myanmar untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan pemimpin Myanmar.

(Baca: Dari Presiden Jokowi hingga PM Turnbull, Pemimpin Dunia di Era "Selfie")

Turnbull sangat menghargai inisiatif Indonesia tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar setengah jam tersebut, Dubes RI didampingi oleh Wakil Dubes RI, M.I. Derry Aman, Minister Counsellor Iwan Freddy Hari Susanto dan Counsellor Dadang Hidayat.

Melalui pertemuan ini juga telah dipertegas visi dan tekad bersama Indonesia dan Australia untuk terus memajukan, memperdalam dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara antara lain melalui peningkatan hubungan kemitraan menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).

Kompas TV Hubungan militer Indonesia dan Australia akhirnya kembali pulih. Sebelumnya militer Indonesia menangguhkan kerja sama karena ditemukan materi pendidikan yang dinilai menghina Indonesia.Setelah hampir 2 bulan mencabut kerja sama, Indonesia dan Australia akhirnya sepakat kembali meneruskan kerja sama di bidang pelatihan militer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com