Yang jelas, lagu Terang Bulan tidak boleh diperdengarkan lagi di Indonesia, begitu tembang tersebut ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Malaysia pada 1957. Bahkan, remake film berjudul sama besutan sutradara Wim Umboh pada 1957 dilarang beredar.
Bagi Misbach, seperti dikutip Alwi, tidak masalah Malaysia mengambil lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Akan tetapi, kata dia, janganlah Malaysia mengklaim diri sebagai pemiliknya.
Balik ke insiden terkini soal bendera Indonesia yang dipasang terbalik, sepertinya memang ada yang salah dalam relasi Indonesia-Malaysia. Orang Malaysia mungkin lupa, relasi kedua negara sudah teramat panjang.
Seperti Presiden Joko Widodo bilang, dulu orang Malaysia belajar dari Indonesia. Bahkan, ujar Presiden, Indonesia "mengekspor" guru untuk mengajar di sana. Banyak orang Malaysia yang dulu juga dikirim belajar ke Indonesia.
(Baca juga: Dulu Kita Ngirim Guru ke Malaysia, Sekarang Kita Kalah....)
Jangan-jangan, orang Malaysia bahkan benar-benar sudah lupa, insiden di Kuala Lumpur terkait lambang negara Indonesia pada 1962 telah hampir menghadap-hadapkan kedua negara dalam konflik bersenjata pada 1967.
Terlepas soal Presiden sudah memberi maaf Malaysia, sampai kapan "ada-ada saja" macam bendera terbalik ini mau terus terjadi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.