Peringatan kemerdekaan yang menyenangkan
Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang mengatakan, mendapatkan sepeda Jokowi yang selama ini sangat populer di masyarakat itu merupakan sebuah kejutan.
"Saya sendiri enggak tahu (ada penilaian busana terbaik). Jadi ya surprise saja," ujar Oesman.
Setelah Presiden Jokowi mengumumkan bahwa dirinya menjadi salah satu tamu dengan busana adat terbaik, Oesman mengaku sempat melihat lagi balutan busana yang ia kenakan. Ia pun berkelakar.
"Ternyata memang saya lebih gagah dari yang lainnya," ujar dia sembari tertawa.
Soal busana adat, ia mengenakan busana adat khas Minang, Sumatera Barat.
(Baca: Baju Adat Terbaik, Menteri hingga Pegawai Istana Dapat Sepeda dari Jokowi)
"Karena saya kan sebagai Ketua DPD RI, boleh makai (pakaian adat) semua daerah. Cuma kebetulan sekarang lagi pakai (pakaian) Sumatera Barat. Alhamdulilah, tidak sia-sia," ujar dia.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga mengaku tidak menyangka Presiden Jokowi menilai busana tamu-tamu yang hadir. Tito pun menilai, kuis Presiden itu adalah bentuk kegembiraan menyambut peringatan kemerdekaan.
"Kami enggak mengharap juara. Hanya fun saja ini. Untuk merayakan, meramaikan peringatan kemerdekaan sekaligus menunjukan bahwa Indonesia memang demikian kaya," ujar Tito.
Tito mengatakan, Indonesia memang sangat kaya dalam hal ragam budaya, bahasa dan suku. Oleh sebab itu, peringatan hari kemerdekaan harus dijadikan momentum untuk mengingatkan kembali hal itu. Salah satunya dengan mengenakan pakaian khas daerah.
Franz Mansim (65) yang datang dari Manokwari, Papua Barat, menjelaskan bahwa pakaian yang saat itu ia kenakan merupakan pakaian adat suku besar pedalaman Arfak.
(Baca: Sepeda Jokowi, Kejutan bagi Oesman Sapta, dan "Fun" ala Tito Karnavian)
Ia mengaku sangat gembira. Sebab, di saat pertama kalinya ia dapat mengunjungi Istana Kepresidenan, justru langsung berkesempatan bertemu Presiden Joko Widodo dan membawa pulang sebuah sepeda pemberian Presiden.
"Baru pertama kali berkunjung Istana dan dapat sepeda, saya senang sekali. Harapan saya, semoga tahun-tahun mendatang hari kemerdekaan ini dibuat lebih meriah lagi, lalu Bapak Presiden harus memanggil lebih banyak lagi masyarakat yang ada di pelosok-pelosok supaya mereka merasa memiliki negara. Saya sendiri merasa sudah merdeka karena Papua adalah bagian dari Republik Indonesia," ujar dia.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, pemberian sepeda merupakan bentuk apresiasi bagi para tamu undangan yang mampu menampilkan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.
"Dengan keragaman budaya itu Indonesia menjadi penuh warna, dan dengan Pancasila Indonesia kemudian dipersatukan," ujar dia.
Berlangsung khidmat
Prosesi Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 ini dimulai dengan kirab Bendera Negara Sang Merah Putih dan Naskah Proklamasi dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka.
Dalam prosesi tersebut, Nilam Sukma Pawening dari Provinsi DKI Jakarta, yang pada peringatan tahun 2016 lalu bertugas sebagai pembawa bendera pada upacara di Istana Merdeka kali ini bertugas sebagai pembawa bendera dari Monumen Nasional. Naskah proklamasi turut dibawa dalam prosesi ini.
Setelahnya, sebelum upacara dimulai, tamu undangan dan masyarakat yang telah berada di lingkungan Istana Merdeka disuguhkan dengan sejumlah pertunjukan kesenian.
Tarian Jejer Kembang Menur dari Banyuwangi berhasil memukau para tamu undangan. Lagu-lagu perjuangan oleh Gita Bahana Nusantara yang turut membangkitkan semangat peserta upacara dan tamu undangan.
Tak ketinggalan, marching band dari TK Kinderfield Duren Sawit dan penampilan Ari Laso di tengah lapangan Istana Merdeka menambah riuh suasana.
Inovasi lainnya yang menyita perhatian ialah persembahan "Best National Costume" dari sejumlah provinsi yang semakin mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya.
Upacara pengibaran bendera di pagi hari dan penurunan bendera di sore hari sendiri berlangsung khidmat. Tim Merah dan Tim Putih Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) bertugas dengan baik dan aksinya memukau peserta upacara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.