Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Tahunan MPR, Zulkifli Hasan Bacakan Puisi Radhar Panca Dahana

Kompas.com - 16/08/2017, 11:50 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan sempat membacakan puisi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Petikan puisi karya penyair Radhar Panca Dahana itu dia bacakan di akhir pidatonya.

"Sebelum mengakhiri sidang ini, izinkan saya membacakan petikan sebuah puisi karya Radhar Panca Dahana," ujar Zulkifli.

"Apa yang tersisa dari kemenangan? Anggur, pesta, dansa, Salam, jabat tangan, dan harapan? Rasa syukur, puas, bahagia, Harta, kesempatan, dan kekuasaan? Dusta… dajjal itu semua."

"Kemuliaan sebuah kemenangan Hanyalah amanah, kepercayaan Yang sisa: sepi, kepercayaan dan air mata…"

Dalam pidatonya Zulkifli juga mengatakan, sebagai sesama bangsa, seluruh masyarakat harus saling meyakini dan mempercayai, bukan saling menuduh dan saling mencurigai.

(Baca juga: Ketua MPR Sebut Kesejahteraan Harus Dipenuhi agar Pancasila Terjaga)

Menurut dia, sebuah seluruh elemen masyarkat harus memiliki persamaan keyakinan hidup tentang berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia.

"Pak Natsir (tokoh bangsa Mohammad Natsir) pernah berucap, 'Dan dasar satu-satunya bagi satu bangsa, ialah tidak persamaan agama atau persamaan keturunan, tapi bersamaan keyakinan hidup, bahwa bangsa itu mempunyai tanah air yang satu, dan bernegara yang satu'," ucap Zulkifli.

Radhar Panca Dahana merupakan seorang budayawan yang kerap menulis soal politik dan demokrasi. Dalam tulisan berjudul "Aku Menolak Parlemen" di Harian Kompas, 25 April 2017, Radhar mengkritik bagaimana peyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat publik.

Bahkan Radhar juga menyinggung soal praktik megakorupsi yang terintegrasi dengan kepentingan politik.

"Jangan minta saya menderetkan pameran kekejian jabatan publik yang mereka miliki saat ini. Bukan cuma soal uang rakyat yang mereka gunakan untuk pelesiran, dalam atau luar negeri, megakorupsi yang hampir terintegrasi ke dalam semua perangkat yang ada di dalamnya, juga manuver, manipulasi, hingga khianat politik yang diperagakan dengan ketunaan adab serta kesantunan," tulis Radhar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com