Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Pembakar Pria di Bekasi Sakit Jiwa

Kompas.com - 08/08/2017, 18:21 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fahri Hamzah menilai sekelompok orang yang menghakimi dan membakar seorang pria berinisial MA, di Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) sakit jiwa. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya sadisme di tengah masyarakat.

"Ini berbahaya sekali. Kemungkinan datang dari dua kemungkinan, pertama, ada orang sakit jiwa," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Di samping itu, lanjut Fahri, kemungkinan kedua adalah adanya kehidupan sosial yang semakin buruk karena munculnya sejumlah persoalan, misalnya persoalan ekonomi yang berlarut.

Peristiwa ini, sebut Fahri,  harus membangkitkan kewaspadaan di masyarakat. Tindakan itu dinilai sangat berbahaya karena merupakan sikap main hakim sendiri dan tak percaya pada hukum yang berlaku.

"Kita semua harus waspada. Apa yang terjadi? Kok orang bisa jadi sadis seperti itu," tuturnya.

(Baca: Ini Peran Dua Tersangka Pembakaran MA di Bekasi)

Fahri meminta agar negara hadir dan ikut bertanggung jawab atas peristiwa ini. Di samping memberikan santunan bagi keluarga korban, keluarga korban juga perlu direhabilitasi setelah mengetahui perlakuan terhadap korban.

Ia mengusulkan agar ada pendekatan dan penanganan psikologis yang komprehensif.

"Rehabilitasi terhadap mental anak dan keluarganya sebab orang mendengar ayahnya diperlakukan seperti ini kan bisa menciptakan dendam yang berturut-turut," kata dia.

Menurut Fahri, para pelaku dapat dijerat dengan hukuman yang berat. Sebab, mereka telah melakukan tindakan sepihak yang berakibat pafa pembunuhan.

(Baca: Pria yang Dibakar di Bekasi Sebelumnya Diarak dan Dipukul Pakai Balok)

"Wah itu hukumannya berat. Pembunuhan ya kalau pakai hukum islam membunuh, ya bunuh lagi. Kalau ini seumur hidup paling tidak. Enggak boleh di Indonesia ada orang gampang membunuh," ucap Fahri.

MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup di Pasar Muara Bakti, Desa Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi pada 1 Agustus 2017 karena dituduh sebagai pencuri amplifier milik Mushala Al Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Dalam kasus ini, polisi menetapkan dua orang sebagai tersangka, yaitu SU (40) dan NA (39). Menurut polisi, keduanya berperan memukul korban. NA disebut menendang perut korban sebanyak satu kali dan di punggung sebanyak dua kali.

Sementara itu, SU menendang bagian punggung MA sebanyak dua kali.

Saat ini, polisi masih memburu lima orang lain terduga pelaku pembakaran MA. Kelima orang itu memiliki peran yang berbeda-beda. Ada yang menyiram tubuh korban dengan bensin, ada yang menyulutkan api, dan ada yang memukul dengan benda tumpul.

Kompas TV Polisi akhirnya menemukan titik terang. 2 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com