Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2017, 14:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menilai, Partai Amanat Nasional (PAN) tidak konsisten berjuang bersama koalisi pendukung pemerintah.

Hal ini disampaikan Nurdin menanggapi sikap PAN yang kerap berseberangan pemerintah.

Terakhir, PAN yang mendukung presidential threshold 0 persen memutuskan walkout saat pengambilan keputusan Rancangan Undang-Undang Pemilu.

Padahal, partai pendukung pemerintah lain, yakni Golkar, PDI-P, Nasdem, Hanura, PKB dan PPP mendukung presidential threshold 20 persen kursi atau 25 persen suara.

"Itu inkonsistensi dalam sebuah perjuangan (bersama koalisi pemerintah)," kata Nurdin di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (21/7/2017).

(baca: Berbeda dengan Koalisi Pemerintah, PAN Putuskan "Walk Out")

Nurdin lantas menyindir PAN dengan mengutip pernyataan pemimpin redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi.

Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid dan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono setelah memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Golkar, di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2017). Pertemuan ini digelar atas permintaan DPP Golkar untuk membahas status Setya Novanto yang menjadi tersangka korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP). KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid dan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono setelah memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Golkar, di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2017). Pertemuan ini digelar atas permintaan DPP Golkar untuk membahas status Setya Novanto yang menjadi tersangka korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP).
"Kalau Rosi dari Kompas TV mengatakan, kursinya mau, tapi yang lain tidak ikut," ucap Nurdin.

Meski demikian, Nurdin mengaku tetap menghargai sikap PAN tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo terkait keberadaan PAN di koalisi pemerintah.

"Karena masing-masing partai punya kepentingan. Kepentingan itulah yang diramu dalam sebuah strategi, yang pasti kepentingannya dlm menghadapi 2019," kata Nurdin.

(baca: PDI-P Anggap PAN Tak Ada di Koalisi Pemerintahan)

Saat ini, PAN memiliki satu jatah menteri di kabinet, yakni Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang ditempati oleh Asman Abnur.

Selain itu, ada juga Kepala Komite Ekonomi dan Industri Nasional yang ditempati Sutrisno Bachir.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Golkar, di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2017). Pertemuan ini digelar atas permintaan DPP Golkar untuk membahas status Setya Novanto yang menjadi tersangka korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP).KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Golkar, di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2017). Pertemuan ini digelar atas permintaan DPP Golkar untuk membahas status Setya Novanto yang menjadi tersangka korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP).
Ketua DPP PAN Yandri Susanto sebelumnya menilai, penentuan mitra koalisi di pemerintahan merupakan hak Presiden Joko Widodo sepenuhnya.

(baca: PAN: Koalisi Pemerintah Hak Jokowi, Bukan PDI-P)

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com