JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menilai, Partai Amanat Nasional (PAN) tidak konsisten berjuang bersama koalisi pendukung pemerintah.
Hal ini disampaikan Nurdin menanggapi sikap PAN yang kerap berseberangan pemerintah.
Terakhir, PAN yang mendukung presidential threshold 0 persen memutuskan walkout saat pengambilan keputusan Rancangan Undang-Undang Pemilu.
Padahal, partai pendukung pemerintah lain, yakni Golkar, PDI-P, Nasdem, Hanura, PKB dan PPP mendukung presidential threshold 20 persen kursi atau 25 persen suara.
"Itu inkonsistensi dalam sebuah perjuangan (bersama koalisi pemerintah)," kata Nurdin di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
(baca: Berbeda dengan Koalisi Pemerintah, PAN Putuskan "Walk Out")
Nurdin lantas menyindir PAN dengan mengutip pernyataan pemimpin redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi.
Meski demikian, Nurdin mengaku tetap menghargai sikap PAN tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo terkait keberadaan PAN di koalisi pemerintah.
"Karena masing-masing partai punya kepentingan. Kepentingan itulah yang diramu dalam sebuah strategi, yang pasti kepentingannya dlm menghadapi 2019," kata Nurdin.
(baca: PDI-P Anggap PAN Tak Ada di Koalisi Pemerintahan)
Saat ini, PAN memiliki satu jatah menteri di kabinet, yakni Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang ditempati oleh Asman Abnur.
Selain itu, ada juga Kepala Komite Ekonomi dan Industri Nasional yang ditempati Sutrisno Bachir.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.