JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena peretasan masih terus terjadi. Peretasan terbaru terjadi terhadap situs Kejaksaan Agung dan Dewan Pers.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menuturkan, maraknya peretasan disebabkan karena masyarakat secara umum masih belum meiliki kesadaran tinggi akan keamanan siber atau cyber security. Contoh sederhana adalah penggantian password email atau ATM. Masih banyak masyarakat yang abai dan jarang mengganti password.
"PIN (personal identification number) itu bukan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah cyber security. Tapi mengganti password atau nomor rahasia itu harus ada di diri kita," kata Rudiantara saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR, Rabu (31/5/2017).
(Baca: Situs Kejagung Diretas, Muncul Gambar Harley Quinn dan Hashtag #RipUnityInDiversity)
Ia menyebutkan, ada empat disiplin yang harus dilakukan. Pertama, rutin mengganti password atau pin. Kedua, rajin melakukan back up data di komputer. Ketiga, selalu melakukan download antivirus yang terbaru.
Adapun keempat, adalah mengunduh perangkat lunak atau operating system (OS) yang paling baru di komputer.
"Ini secara umum, ya. Tentunya kalau secara institusi, yang punya situs, lain lagi. Mereka punya standar sendiri. Tapi kembali pada disiplin itu," tuturnya.