Jimly menjelaskan, kapasitas dan integritas dibutuhkan untuk memperbaiki citra Komnas HAM yang didera sejumlah masalah.
(Baca juga: Komnas HAM Dinilai Alami Degradasi Kredibilitas)
"Komnas HAM ini ada di titik nadir. Tahun ini disebut lembaga yang paling parah. Sekjennya mengundurkan diri, laporan keuangannya disclaimer. Makanya ini harus diperbaiki lewat RUU dan harus dievaluasi," ujar Jimly.
"Bagaimana agar lembaga ini bisa hadir di tengah kebutuhan masyarakat. Apalagi sesudah hiruk-pikuk pilkada terkait minoritas, mayoritas, dan kebinekaan. Maka kita harus memilih orang yang tepat," tutur Jimly.
(Baca juga: Kinerja Buruk, Aktivis Minta Komnas HAM Dievaluasi)
Berikut nama-nama 60 orang calon Komisioner Komnas HAM tersebut:
Achmad Romsan, Ahmad Taufan Damanik, Aida Milasari, Amiruddin, Andi William, Anggara, Antonio Pradjastro, Antun Joko Susmana, Arimbi Haroepoetri.
Bantul Fuad, Beka Ulung Hapsara, Binsar Antoni Hutabarat, Bunyan Saptomo, Chrismanto Purba, Dedi Ali Ahmad, Dedi Askary, Erpan Faryadi, Eti Gustiana, Fadillah Agus, FX Rudy Gunawan, H David Nixon, Hafid Abbas, Hairansyah, Haris Azhar.
Harmiati, Imanuddin Razak, Indra Ibrahim, Jones Batara Manurung, Judhariksawan, Junaedi. Kurniawan Deaiarto, M Imdandun Rahmat, Maria Ulfah Anshor, Muhammad Monib, Muhammad, Munafrizal Manan.
Norman, Nur Ismanto, Rafendi Djamin, Roichatul Aswidah, Rimadi, Sendrayati Moniaga, Sayonara, Slamet Daroni, Siti Noor Laila, Sondang Fhrishka Simanjuntak, Sri Lestari Wahyuningroem, Sri Rahayu Budiarti.
Sri Wening Rahayu, Sudarto, Sumedi Wiryatmodjo, Teguh Pujianto Nugroho, Udiyo Basuki, Wachid Ridwan, Wahyu Effendy, Welya Safitri, Wibowo Alamsyah, Zainal Abidin, Zulfikri Sulaiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.