Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Temuan Sembako, Ini Kata Djan Faridz

Kompas.com - 18/04/2017, 17:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Selatan menemukan dua truk sembako di Kantor DPC PPP Jakarta Selatan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PPP Djan Faridz mengaku tidak mengetahui asal muasal sembako tersebut.

“PPP itu (Ketua) DPW-nya sudah saya pecat. Jadi saya enggak tahu menahu urusan mereka, enggak ngerti,” kata Djan usai rapat konsolidasi parpol pendukung Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Djan pun enggan menduga akan digunakan untuk apa sembako itu.

(Baca: Panwaslu Tangkap Orang Bawa Spanduk Ahok-Djarot dan Bagi-bagi Sembako)

Hanya, ia mengingatkan, bahwa dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini, pihaknya lah yang mendukung pasangan Ahok-Djarot.

“Jadi mengatasnamakan PPP itu kan mendukung pasangan yang lain kan, ya sudah. Jangan tanya lagi,” ujarnya.

Sementara, Ketua DPC PPP DKI Jakarta Selatan kubu Romahurmuziy, Syaiful Dasuki mengaku, sembako itu akan digunakan untuk kegiatan Isra Miraj yang akan digelar PPP dalam waktu dekat.

Ia menampik bahwa sembako itu akan dibagi-bagikan kepada masyarakat agar mendukung pasangan Ahok-Djarot.

(Baca: Beda Sikap Ahok dan PDI-P soal Operasi Sembako Murah)

"Sejak beberapa minggu yang lalu kami melakukan istigosah untuk persatuan Jakarta sekaligus peringatan Isra Miraj dan konsolidasi ranting yang sudah berjalan di 25 kelurahan. Di mana setiap acara kami juga melakukan pembagian berkat," kata Syaiful melalui keterangan resmi, Senin (17/4/2017).

Ketua Panwaslu Jakarta Selatan Ahmad Ari Masyhuri sebelumnya mengatakan, pihaknya menemukan dua truk sembako di Kantor PPP di Jakarta Selatan.

Sembako berupa beras dan minyak goreng. Pihaknya langsung menyegel seluruh sembako agar tidak dibagikan ke warga. Baca juga: Panswaslu Jakarta Selatan Segel 2 Truk Sembako di Kantor PPP Jaksel. 

Kompas TV Masa Tenang, Bagi Sembako & Kampanye Hitam Lanjut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com