Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Temukan Adanya Guru Bocorkan Jawaban Soal USBN

Kompas.com - 04/04/2017, 19:57 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2016/2017 mengalami kecurangan. Hal itu terungkap dari temuan Ombudsman RI terhadap sejumlah sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan sederajat di Jabodetabek.

Koordinator Tim 7 Bidang Pendidikan Ombudsman RI Rully Amirulloh mengatakan, terjadi praktik maladministrasi pelaksanaan USBN. Hal ini patut disesalkan mengigat USBN menjadi syarat kelulusan.

Menurut Rully, salah satu sekolah di Jakarta Timur memberikan kunci jawab kepada siswa. Untuk mendapatkannya, siswa dipatok harga sebesar Rp 25.000 per mata pelajaran.

"Guru sekolah sempat membuat kunci jawaban setelah mendapat soal USBN H-4. Per mata pelajaran siswa dipungut biaya Rp 25.000. Itu pengakuan dari siswa," kata Rully di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (4/4/2017).

(Baca: Disdik DKI: Bimbel yang Bocorkan Soal USBN Izinnya Dicabut)

Sistem distribusi soal tersebut berbeda dengan pelaksanan Ujian Nasional (UN). Saat UN, distribusi soal dilakukan saat pelaksanaan ujian berlangsung dengan lembar jawaban dan soal yang masih tersegel.

Sedangkan saat USBN, sekolah menerima lembar soal yang dimuat dalam kepingan cakram padat dan tidak terproteksi dengan sandi khusus. Rully menyayangkan distribusi soal yang relatif cukup baik saat UN tidak diterapkan pada pelaksanaan USBN.

"Tidak ada kop USB, polos saja. Kalau begini, potensi kebocoran tinggi. Kepala sekolah dituntut kelulusan siswa tinggi, kalau kepepet maka kebocoran terjadi. Di salah satu sekolah, kunci jawaban itu langsung diberikan dari guru sebelum ujian," ucap Rully.

Kecurangan yang sama juga ditemukan petugas Ombudsman di salah satu sekolah Madrasah Aliyah di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Petugas, lajut Rully, bahkan ditawarkan sejumlah uang oleh pihak sekolah.

(Baca: Mendikbud: Bimbel Pembocor Soal USBN Akan Ditindak Secara Hukum)

Lebih jauh, Rully menuturkan Ombudsman menemukan guru menjadi pengawas untuk mata pelajaran yang sama. Ia menyayangkan tidak adanya pengawas silang dengan sekolah lain.

"Ada juga guru yang memeriksa sendiri jawaban USBN siswa dengan alasan Dinas Pendidikan Provinsi hanya mau terima hasil jadi saja," ucap Rully.

Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daryanto mengatakan, akan mengklarifiaksi temuan yang didapat oleh Ombudsman. Daryanto telah menerjunkan tim untuk menelusuri kecurangan yang terjadi.

"Kami buat SOP yang baik, ini tergantung juga pada orang di provinsi dan guru di sekolah. Kami juga buka layanan pengaduan 24 jam," ucap Daryanto.

Kompas TV Hari Pertama UN Berbasis Komputer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawarkan Zita Anjani sebagai Cawagub Kaesang, PAN Mengaku Sadar Diri

Tawarkan Zita Anjani sebagai Cawagub Kaesang, PAN Mengaku Sadar Diri

Nasional
Eks Waketum Yusril Minta Menkumham Batalkan Kepengurusan Baru PBB

Eks Waketum Yusril Minta Menkumham Batalkan Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di 'Dark Web'

Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di "Dark Web"

Nasional
Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Nasional
Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan 'Ransomware' di PDN

Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan "Ransomware" di PDN

Nasional
Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Nasional
Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Nasional
SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

Nasional
Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Nasional
Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Nasional
Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Nasional
MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

Nasional
Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com