Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Tiap Ada Konflik Keagamaan, yang Disalahkan Pasti Polisi

Kompas.com - 16/03/2017, 17:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, selama ini polisi selalu menjadi pihak yang disalahkan apabila terjadi konflik keagamaan antarmasyarakat. Polri sebagai aparat keamanan dianggap gagal menjaga keamanan.

Hal ini disampaikan Tito dalam acara Kongres Nasional Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, yang digelar Komnas HAM di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (16/3/2017).

"Tiap ada konflik keagamaan yang disalahkan pasti polisi. Kami selalu menjadi kambing hitam, ya sudah, memang risikonya," kata Tito.

Namun, Tito menegaskan bahwa konflik keagamaan ini sebenarnya bisa dicegah dan tidak perlu terjadi.

Pencegahan ini bukan hanya menjadi tugas kepolisian, namun juga pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan instansi terkait lain.

"Saya melihat bahwa penanganan yang paling utama adalah bagaimana bangun dialog," ucap Tito.

Tito lalu bercerita mengenai upaya kepolisian mencegah konflik masyarakat antaragama di daerah Duren Sawit, Jakarta.

Menurut dia, sejak jauh hari kepolisian sudah mencium adanya potensi konflik antara kelompok mayoritas dan minoritas di daerah itu. Ketegangan antar dua kelompok terjadi karena komunikasi tidak berjalan dengan baik.

"Ada kelompok minoritas yang tidak bersosialisasi masyarakat setempat. Ada kelompok-kelompok keras yang merasa terganggu. Padahal bisa diselesaikan dengan dialog, difasilitasi oleh pemerintah, bisa ada solusi," ucap Tito.

"Akhirnya kamilah yang buat kegiatan. Kami kasih sembako, bikin tenda, di rumah ibadah yang jumlahnya minoritas. Diundang yang mayoritas, akhirnya berdamai, bagus," kata dia.

Sementara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam kesempatan tersebut mengatakan, kementeriannya saat ini terus menyusun Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Umat Beragama.

UU ini akan mengatur berbagai hal yang diyakini bisa mencegah terjadinya konflik antarumat beragama. Salah satunya adalah mengatur mengenai isi ceramah yang disampaikan di setiap rumah ibadah.

"Kami sedang menyiapkan RUU tentang perlindungan umat beragama. Karena banyak kekosongan terkait regulasi," ucap Lukman.

Kompas TV Pentingnya Menjaga Rasa Toleransi Antarumat Beragama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com