“Saya pidato panjang, isinya pendek. Tapi melekat di hati nurani,” kata dia.
Bukannya menyudahi pidato, Oesman Sapta justru kembali melanjutkannya. Kali ini, ia bercerita soal pengalamannya mendampingi Presiden dalam sejumlah kunjungan kerja ke wilayah perbatasan, khususnya Kalimantan Barat.
Ia lantas memuji kinerja Jokowi dalam membangun infrastruktur di wilayah perbatasan NKRI yang berbatasan dengan negara tetangga. Setelah memuji, Oso kembali bercanda dengan hadirin.
“Ya sudah, hampir sedikit lagi habis. Daripada nanti capek nungguinya. Kalau sepotong-sepotong, nanti enggak sampai niat politiknya. Namanya juga pidato politik,” ucapnya.
Akhir kata, Oso sempat mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir. Tak lupa, ia juga berterima kasih dengan panitia pelaksana yang selama dua pekan terakhir tak luput dari amarahnya dalam menyiapkan seluruh acara pengukuhan.
“Memang kalau saya enggak marah, enggak sehat saya. Tapi alhamdulillah, semua panitia hebat, hebat, hebat,” pujinya.
Sebelum mengakhiri sambutan, Oesman Sapta kembali melempar candaan. Alih-alih menegaskan komitmen pada Pilkada DKI Jakarta dalam mendukung Ahok, Oso justru melempar pertanyaan cukup telak kepada Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy.
“Loh ini hak saya, hak partai saya. Partai saya sudah mengambil keputusan dengan beberapa partai pendukung. Betul enggak, Nov (Setya Novanto)?” tanya Oso sembari mengacungkan salam dua jari, salam khas Ahok, yang juga dibalas salam yang sama oleh Novanto.
“Rommy mana tangannya?” tanya dia.
Ketua Umum PPP itu hanya tertawa sembari mengacungkan kedua jempolnya menanggapi pertanyaan itu. Untuk diketahui, PPP Romy memilih menyatakan dukungan untuk pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pilkada DKI putaran pertama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.