JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, polisi tidak pernah menerima pemberitahuan adanya aksi unjuk rasa di depan kediaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Aksi unjuk rasa dilakukan sekelompok mahasiswa di rumah pemberian negara yang terletak di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2017).
"Tidak ada pemberitahuan ke polisi soal aksi tersebut dari peserta demo," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
(Baca: Fadli Zon: Unjuk Rasa di Depan Rumah SBY, Kok Bisa?)
Oleh karena itu, tak ada polisi yang bersiaga di sekitar lokasi tersebut. Selain itu, tak ada juga pemberitahuan pemilik rumah, yaitu SBY, kepada polisi. Setelah mengetahui adanya aksi itu, barulah massa dibubarkan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, aksi tidak berlangsung lama karena langsung dibubarkan oleh personil dari Polres Jakarta Selatan.
"Yang penting kita kelola agar tidak melanggar hukum dalam pelaksanaannya, menjaga jangan sampai melakukan aksi anarkis," kata Boy.
(Baca: Polisi Amankan Mobil dari Lokasi Demo di Depan Rumah SBY)
Hingga saat ini, belum ada pengaduan keberatan dari masyarakat mengenai aksi demo itu.
Ketua Panitia Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia Septian Prasetyo mengakui, ratusan mahasiswa yang menggelar aksi tersebut adalah bagian dari peserta jambore dari berbagai kampus di Indonesia. Aksi digelar sekitar 200 meter di depan rumah SBY.
Menurut dia, aksi tersebut adalah bagian dari hasil rekomendasi jambore yang digelar selama tiga hari di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, sejak 4 Februari 2017.
Usai para peserta aksi bubar, polisi mengamankan satu mobil Nissan Terrano berwarna hitam bermuatan nasi bungkus dan satu unit bus. Selain menggelar aksi di depan rumah SBY, para mahasiswa juga menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
(Baca: Aksi di Depan Rumah SBY Rekomendasi Jambore Mahasiswa di Cibubur)
Sebelumnya, melalui akun Twitter pribadinya, SBY mengungkapkan adanya unjuk rasa tersebut.
"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," ucap SBY melalui akun @SBYudhoyono.
SBY menegasakan bahwa dalam undang-undang, tak dibolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak pernah memberitahunya mengenai unjuk rasa ini.
"Kemarin yg saya dengar, di Kompleks Pramuka Cibubur ada provokasi & agitasi thd mahasiswa utk "Tangkap SBY". *SBY*," tulisnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.