Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Fotografi "Kompas" Digelar, Ajang Ketemu Pegiat Fotografi

Kompas.com - 31/01/2017, 21:21 WIB

Tim Redaksi

PALMERAH, KOMPAS.com - Tahun ini harian Kompas memasuki usia ke-52. Dalam rentang setengah abad lebih itu, Kompas mengabadikan berjuta momen yang tersimpan dalam berjuta-juta frame foto.

Tidak semua foto dapat diterbitkan di koran karena beragam alasan, seperti etika, estetika, kepantasan, maupun keamanan.

Sebagian foto yang tidak bisa terbit tersebut kemudian diterbitkan dalam buku Unpublished pada tahun 2014. Buku ini berisi 560 foto karya 22 pewarta foto Kompas.

Apresiasi publik fotografi, terutama kalangan jurnalis foto, sangat bagus terhadap penerbitan buku tersebut. Kompas kemudian merespons balik apresiasi tersebut dengan menggelar Festival Fotografi Kompas 2017 pada 6-12 Februari 2017.

Harian Kompas Salah satu foto dalam buku Unpublished.
Unpublished dipilih menjadi tema besar kegiatan yang baru pertama kali digelar ini. Festival ini antara lain berupa pameran yang akan memampang 100 foto yang dipilih secara ketat dari 560 foto dalam buku Unpublished.

Kompas sengaja mengundang Jay Subyakto dan John Suryaatmadja sebagai kurator pameran. Keduanya juga kurator buku Unpublished.

Foto-foto tersebut akan bersanding dengan 20 foto-foto arsip karya wartawan Kompas dari tahun 1965. Foto arsip tersebut dipilih dari sekitar dua juta foto arsip Kompas dalam bentuk analog, yang saat ini, sebagian foto itu, sedang dipindah ke dalam bentuk digital (digitalisasi).

Kompas memilih konsep festival untuk memberi kemungkinan kepada pegiat fotografi berinteraksi secara lebih leluasa. Singkatnya, festival ini menjadi sejenis ajang kontestasi gagasan dan ide fotografi.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Para penari dari tiga lokasi yang berbeda (Jakarta, Denpasar, dan Padangpanjang) menari secara bersamaan dalam sebuah pertunjukan realitas teleholografis berjudul Simulakra karya Miroto Dance.
Sejauh ini 11 komunitas foto dari berbagai genre telah bersedia memeriahkan acara ini. Komunitas-komunitas tersebut antara lain Jakarta Photo Club, Komunitas Lubang Jarum Indonesia, Kumpul Buku Foto Indonesia, Panorama Jakarta, Komunitas Fotografer dan Model, Art Photography of Indonesia, Candra Naya, FotoKita-NGI, dan Pewarta Foto Indonesia. Mereka turut mengisi diskusi dan workshop fotografi dalam berbagai tema.

Kompas melihat, selama ini belum ada ajang atau kegiatan yang mempertemukan para pelaku fotografi ini. Acara tempat para pelaku, penggemar, penikmat, maupun komunitas fotografi bertemu dalam satu acara untuk bersilaturahim maupun berbagi ilmu. Ajang ini diharapkan akan menjadi wadah tersebut,” jelas Ketua Panitia Festival Fotografi Kompas (FFK) Wisnu Widiantoro.

FFK 2017 akan diawali dengan pembukaan pameran foto pada 6 Februari. Pameran foto sendiri akan berlangsung 7-12 Februari. Pada 9-12 Februari di ajang FFK akan padat dengan acara. Berbagai materi diskusi dan workshop akan diselenggarakan pada empat hari tersebut. 

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Simulasi Penanganan Kerusuhan
Khusus hari Sabtu, 11 Februari, panitia menggelar acara bedah dapur Desk Foto Kompas. Mulai dari bedah buku foto Unpublished dengan pembicara kurator buku Jay Subyakto, John Suryaatmadja, dan Kepala Desk Foto Kompas Danu Kusworo.

Selain itu ada bedah arsip foto Kompas bersama Ketua Proyek Digitalisasi Arsip Foto Kompas Johnny TG, bincang-bincang ringan bersama Arbain Rambey, serta cerita di balik foto dan penandatanganan buku bersama para wartawan foto Kompas.

“Bagi yang penasaran dengan Desk Foto Harian Kompas, silakan bergabung. Kita akan buka semua, bagaimana sebuh foto direncanakan hingga bisa tampil atau tidak tampil di halaman koran,” jelas Kepala Desk Foto Harian Kompas Danu Kusworo.

KOMPAS/RIZA FATHONI Ruang Terbuka Kota Tua
Pojok KR dan JS
Sebagai bentuk penghormatan dan untuk mengenang karya-karya wartawan foto Kompas, pada acara tersebut juga akan ada area khusus yang dinamakan Pojok KR (Kartono Ryadi) dan JS (Julian Sihombing).

KR dan JS merupakan tokoh fotografi, bukan hanya untuk harian Kompas tetapi juga dunia foto, khususnya foto jurnalistik Indonesia. Karya KR tentang kelahiran pesut di Ancol mendapat penghargaan World Press Photo 1980.

Juga foto Pangeran Bernard menggendong orangutan mendapat penghargaan World Press Photo 1974.

Adapun karya JS tentang aksi mahasiswa tahun 1998 menjadi ikon gerakan reformasi. Selain itu, JS juga sangat dikenal dengan foto-foto olahraganya. JS dikenal kuat intuisinya dalam menghasilkan foto-foto olahraga.

KOMPAS/PRIYOMBODO Komposisi deretan burung layang-layang
Lomba foto
Selain pameran, workshop, diskusi, dan temu komunitas pada FFK juga menyelenggarakan sejumlah lomba foto. Lomba foto itu yakni, lomba foto Instagram dengan tema “Jalanan” dan berburu foto bareng di lokasi acara.

Konsep berburu foto ini mirip dengan rally photo. Lomba berburu foto diselenggarakan pada Minggu, 12 Februari lokasi di sekitar area FFK.

Berburu foto dibatasi 50 peserta memperebutkan hadiah total Rp 15 juta. Peserta hanya dikenai biaya pendaftaran Rp 100.000. Peserta akan mendapat kaos, snack, dan air minum.

Kelas master
Bagi kalian yang memiliki minat atau sedang merencakan membuat buku foto, silahkan mengikuti kelas master tentang Pembuatan Buku Foto. Kelas master yang berisi 10 peserta ini ini akan dipandu Andi Ari.

Selama empat hari peserta mendapat pelatihan khusus bagaimana merencanakan, menyiapkan, dan menyusun buku foto. Panitia juga menggelar juga kelas master bertema Kreatif Mengolah Foto dengan mentor Agan Harahap. Peserta akan dibatasi 20 peserta.

Harian Kompas Poster Festival Fotografi Kompas "Unpublished"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com