Kejar polisi
Kepada Kompas.com melalui sambungan telpon, Kamis malam, Antasari juga enggan berbicara banyak soal pertemuannya dengan Presiden. Ia lebih memilih berkomentar soal rencana Polda Metro Jaya menindaklanjuti dua laporannya yang sempat dia layangkan, 2011 silam.
"Silakan saja. Itu kan memang kewenangan mereka. Ya jangan kejar saya, kejar mereka (polisi)," ujar Antasari.
"Saya kan sudah melaporkan tuh, soal SMS dan peluru, tolong diselesaikan saja," lanjut dia.
Bahkan, selain soal SMS dan peluru, banyak kejanggalan yang terjadi dalam proses perkaranya dan mesti diusut tuntas.
"Salah satunya baju korban itu ke mana? Cari dong," ujar dia.
Penuntasan perkaranya, akan menguak siapa sebenarnya dalang pembunuhan Nasrudin Zulkarnain.
Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) M. Iriawan mengatakan, pihaknya menindaklanjuti laporan Antasari itu. Namun, Iriawan akan membuka-buka kembali berkas perkara Antasari terlebih dahulu.
Berkas perkara dibahas bersama Presiden?
Pukul 15.20 WIB, lima menit setelah Antasari masuk ke ruang tunggu, lima orang paruh baya berjalan keluar Istana Presiden. Ada yang mengenakan kemeja putih biasa, ada pula yang mengenakan seragam Polri.
Mereka diketahui merupakan para mantan penyidik Polda Metro Jaya yang menjebloskan Antasari ke penjara. Satu orang di antaranya yang mengenakan kemeja putih bercelana krem tampak membawa dokumen berjilid tebal. Hampir sejengkal tebalnya.
Buku bersampul merah dengan foto Antasari Azhar itu diapit di antara lengan dan pinggangnya. Di atas foto Antasari itu tercetak lambang Polda Metro Jaya. Dari rupanya, dokumen itu nampak seperti berkas perkara. Kelimanya sempat berfoto dengan latar belakang Istana, lalu berjalan keluar Istana melalui pintu dekat Kementerian Sekretariat Negara.
(Baca: Polda Metro Jaya Akan Buka Kembali Kasus Antasari Azhar)
Tidak beberapa lama kemudian, Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) M. Iriawan menyusul keluar Istana. Ia mengaku, usai dipanggil Presiden. Namun, ia membantah pertemuannya dengan Presiden membahas seputar perkara Antasari yang belum tuntas.
"Enggak. Enggak bicarain (perkara Antasari). (Presiden) nanya situasi Ibu Kota. Kan saya termasuk bawahan beliau. Ya ngobrol saja, bagaimana situasi, alhamdulilah aman, tertib dan lancar," ujar Iriawan.
Ditanya mengapa sejumlah mantan penyidik Antasari juga ikut mendatangi Istana, Iriawan menegaskan, kedatangan mereka tidak ada kaitannya dengan perkara Antasari.
"Oh enggak ada, pas (mereka) nganter saja. Enggak ada kaitannya," ujar dia sembari menutup pintu mobil.
Iriawan pun keluar dari Istana. Iriawan merupakan mantan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2009 silam.
Saat itu, Iriawan lah yang menyidik perkara Antasari. Fakta mantan penyidik Antasari yang membawa berkas perkara Antasari ke Istana juga menjadi teka-teki.