"7. Ya Allah, jangan ubah 'lengser keprabon madeg pandhito menjadi lengser keprabon madeg CAKIL'."
Artinya, setelah berkuasa berubah menjadi orang yang terhormat, setelah berkuasa menjadi orang yang buruk.
(Baca: Akun Twitter SBY: Ya Allah, Negara Kok Jadi Begini...)
Menanggapi hal itu, I Gede Pasek Suardika selaku politisi yang dekat dengan Anas mengaku tak mengetahui siapa yang disasar Anas melalui tulisan berisikan tujuh falsafah Jawa tersebut.
Pasek mengatakan, biasanya, Anas memang menyampaikan sesuatu kepada pengelola akun Twitter-nya untuk mengeluarkan kicauan.
Kicauan Anas, kata Pasek, biasanya juga menanggapi hal yang ramai terjadi di Twitter sebelumnya.
Saat ditanya apakah kicauan Anas itu mengarah kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang baru saja kicauannya soal hoax ramai ditanggapi netizen, Pasek hanya tertawa.
"Kalau itu saya tidak tahu, tetapi bisa jadi beliau (Mas Anas), kicauannya, merespons isu yang tengah hangat di Twitter," kata Pasek, saat dihubungi, Senin (23/1/2017) pagi.
"Isinya bagus juga, tentang falsafah Jawa. Pastinya bisa dimaknai orang yang membacanya," ujar Pasek.
Akun resmi Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, @SBYudhoyono, mengunggah tweet curhat kepada Tuhan, Jumat (20/1/2017). Curhat itu terkait fitnah yang dianggapnya merajalela belakangan ini.
Pada akhir tweet tertulis *SBY* atau tanda bahwa tweet ditulis langsung oleh SBY.
"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*," demikian tweet tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.