Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emirsyah Tersangka Suap, Sylviana Dipanggil Polisi, dan Kasus Bendera Merah Putih, Jangan Ketinggalan Berita Kemarin

Kompas.com - 20/01/2017, 07:53 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Sejumlah peristiwa penting mewarnai pemberitaan sepanjang Kamis (19/01/2017). Pagi-pagi sekali, Pasar Senen terbakar hebat. Apinya baru bisa dipadamkan sore.

Siangnya, KPK menetapkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Amirsyah Satar sebagai tersangka dugaan suap.

Sementara, dari Mabes Polri dilaporkan, polisi tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Kwarda Pramuka DKI Jakarta tahun anggaran 2014 dan 2015.

Polisi menjadwalkan memanggil calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni untuk dimintai keterangan dalam kasus baru ini. 

Berikut lima berita pilihan kemarin yang sebaiknya Anda tahu.

1. KPK Tetapkan Emirsyah Satar sebagai Tersangka

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar sebagai tersangka suap pembelian mesin pesawat dari Rolls Royce Inggris. Garuda menegaskan, kasus yang menjerat Emirsyah bukan tindakan korporasi, tapi perorangan.

Emir diduga menerima suap dalam bentuk uang sebesar 1,2 juta euro dan 180.000 dolar AS atau senilai 20 miliar. KPK juga menemukan suap dalam bentuk barang senilai 2 juta dolar AS yang tersebar di Singapura dan Indonesia.

Suap yang diterima Emir terkait dengan pengadaan mesin Rolls Royce untuk pesawat Airbus milik Garuda.

KPK menyatakan, perkara ini murni perkara individu, bukan korupsi korporasi. Oleh karena itu, PT Garuda Indonesia dilepaskan dari perkara hukum ini.

Selengkapnya kasus Emir ikuti topik Emirsyah Satar Tersangka.

2. Pasar Senen Terbakar

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Pedagang menyelamatkan barang-barangnya dari lokasi Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017). Kebakaran yang terjadi sejak pukul 04.30 WIB itu diduga karena korsleting listrik di lantai satu Blok III dan masih dalam penanganan petugas yang mengerahkan sedikitnya 50 unit mobil pemadam kebakaran.
Kebakaran melanda pusat perbelanjaan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017) dini hari pukul 04.30 WIB. Kebakaran terjadi di Blok III Pasar Senen. Penyebabnya diduga korsleting.

Sumber api berawal dari lantai dasar Pasar Senen. Kemudian, api menyebar ke atas lantai. Api merambat dengan cepat karena banyak barang-barang yang mudah terbakar di dalam kios.

Lebih dari 50 mobil pemadam dan 280 petugas dikerahkan. Api yang berkobar sejak dinihari baru bisa dipadamkan sore hari.

Baca: Cerita Petugas Taklukkan Api di Pasar Senen yang Sudah 12 Jam Tidak Padam

Empat orang dilaporkan terluka. Mereka adalah dua petugas pemadam dan dua orang pemilik kios.

Selengkapnya, ikuti topik Pasar Senen Terbakar.

3. Sylviana Murni Dimintai Keterangan Polisi Terkait Kasus Dana Bansos

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni, di RW 01, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (16/1/2017).
Bareskrim Polri menjadwalkan permintaan keterangan terhadap mantan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Sylviana Murni. Sylvi adalah calon wakil gubernur DKI Jakarta pasangan calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono.

Polisi tengah membuka penyelidikan baru soal dugaan korupsi dalam pengelolaan dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Kwarda Pramuka DKI Jakarta tahun anggaran 2014 dan 2015.

Agus menilai penyelidikan polisi bernuansa politis. Baca: AHY Nilai Pemanggilan Sylvi oleh Polisi Bernuansa Politis

Polisi membantah. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, Sylvi dimintai keterangan karena diduga memiliki informasi terkait kasus tersebut. Baca: Polisi Bantah Penanganan Kasus Bansos Pramuka Bermuatan Politis

Baca juga: Sylvi Minta Kasus Bansos Pramuka Tak Diperbesar

4. Kejanggalan Perekrutan Pasukan Oranye yang Kini Bergaji Rp 4 Juta

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menerima aduan pekerja harian lepas (PHL) Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur atau pasukan oranye, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengaku heran dengan banyaknya pengaduan dari pasukan oranye yang diputus kontrak begitu saja. Dia menduga ada yang tidak beres dengan perekrutan di bawah.

Dalam sepekan ini, PHL yang datang ke Balai Kota mengadu kepada Soni, panggilan Sumarsono, datang dari berbagai kelurahan, mulai dari PHL di Marunda, Johar Baru, dan Jatinegara.

Bahkan, Kamis (19/1/2017) pagi, masih ada pasukan oranye dari Kelurahan Jatinegara yang mengadu lagi.

Baca: Kejanggalan Perekrutan Pasukan Oranye yang Kini Bergaji Rp 4 Juta...

Kepala Dinas lingkungan hidup dan Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adjie mengatakan, ada sistem baru perekrutan. Pasukan oranye lama harus bersaing kembali dengan para pendaftar baru. Mereka yang diputus kontrak adalah mereka yang tidak lolos seleksi dalam sistem baru ini.

Selengkapnya baca di sini

5. Penanggung Jawab Demo FPI Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Penghinaan Bendera

Nibras Nada Nailufar Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cinta Damai melaporkan penghinaan bendera merah putih saat aksi unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) di Mabes Polri, Senin (16/1/2017).
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cinta Damai melaporkan penanggung jawab unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) ke polisi atas dugaan penghinaan bendera negara.

Berdasarkan tayangan video dan foto unjuk rasa yang beredar, ada beberapa bendera Merah Putih yang dibubuhi tulisan Arab dan gambar pedang seperti bendera Arab Saudi saat aksi unjuk rasa FPI di Mabes Polri, Senin (16/1/2017) lalu.

Dalam laporannya, LSM Cinta Damai menyertakan video rekaman aksi. Ada pula foto yang beredar di media sosial yang disertakan dalam laporan tersebut. Wardaniman meminta masalah ini terus diproses oleh kepolisian.

Sebab, menurut dia, yang dirugikan bukan hanya pihaknya, melainkan juga seluruh bangsa Indonesia.

Selengkapnya baca di sini.

Baca juga:
Polisi Juga Selidiki Bendera Merah-Putih Berlambang Metallica  
FPI Duga Pembawa Bendera Merah Putih yang Ada Tulisannya adalah Penyusup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com