Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2017, 19:27 WIB

Betul, Australia sebagai negara tetangga banyak membuat masalah dan terkesan onar dalam mengembangkan hubungan bilateral dengan Indonesia.

Kita masih ingat kasus penyadapan telepon para petinggi Indonesia. Belum lagi pelanggaran lain yang merugikan Indonesia, seperti kapal pengungsi tujuan Australia yang oleh aparat negara itu diminta memasuki perairan Indonesia dan insiden pesawat nirawak (drone) yang menerobos wilayah RI.

Terlepas dari hal itu, ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam kerja sama militer seperti antara Indonesia dan Australia.

Pertama, kerja sama pasukan khusus RI dan Australia sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Dalam kurun waktu itu, masing-masing pihak tentunya memahami mana persoalan sensitif dan yang tidak.

Kedua, hubungan militer adalah bagian dari diplomasi. Oleh karena itu, ketika para perwira militer bisa berbicara satu sama lain, hal itu berarti perdamaian bisa diperpanjang dan perang bisa ditunda.

Ketiga, sistem hierarki militer sangat ketat pada masa perang atau bukan.

Belum pernah Panglima TNI dalam sejarah militer Indonesia memberikan komentar terbuka tentang visi strategis dengan menyebut negara tertentu, termasuk kemungkinan perang proksi.

Kalau ini yang terjadi, ada kesalahan doktrin dan latihan yang perlu dikaji ulang atau ada agenda terselubung dalam konteks domestik yang didorong ke ranah diplomasi internasional.

Militer di mana pun di dunia harus melindungi martabat dan kewibawaan atasannya, terutama panglima tertinggi, apalagi ketika dijadikan bahan cemooh negara lain.

Ini berarti semua orang tutup mulut menyelesaikan persoalannya dengan benar dalam tata krama internasional atau persiapkan diri terlibat dalam konflik luas seperti latihan-latihan yang selama ini dilakukan.

Tanpa kesadaran ini, di tengah digitalisasi pemberitaan dan meluasnya partisipasi warga negara, insiden itu akan menjadi konflik meluas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com