Menurut Savic, para intelektual muda NU bisa memengaruhi pola pikir di komunitasnya masing-masing yang jumlahnya mencapai ratusan.
"Saya kira cukup efektif untuk menyadarkan banyak orang bahwa sekarang ini banyak hoax merajalela, agar lebih berhati-hati, agar tidak menerima begitu saja kalau dapat informasi yang sensitif atau provokatif," ujar Savic.
(Baca juga: Menkominfo-Dewan Pers Evaluasi Media "Online" yang Sebarkan "Hoax")
Savic mengatakan, saat ini generasi muda NU dituntut memiliki peran mendidik masyarakat dengan cara membanjiri media sosial dengan konten yang positif.
Upaya itu harus dilakukan secara konsisten mengingat dampak penyebaran hoax dan ujaran kebencian sudah semakin meluas.
"Edukasi itu penting karena banyak orang yang reaksioner kalau membaca berita yang provokatif dan belum tentu benar," tutur Savic.
"Sampai level menyadarkan orang itu sudah cukup penting karena hoax ini dampakya meluas. Saya kira harus banyak kelompok yang mulai menyuarakannya," kata dia.
(Baca juga: Membantah "Hoax", Menyelamatkan Bangsa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.