Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Kalau Jadi Ahok, Saya Juga Menangis

Kompas.com - 13/12/2016, 13:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meyakini bahwa Basuki Tjahaja Purnama yang menangis saat membacakan nota keberatan atau eksepsi merupakan sebuah sikap yang tulus.

"Kalau saya jadi Ahok, saya juga nangis," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Fahri mengaku menonton tayangan pembacaan nota keberatan oleh Ahok di televisi.

Fahri menilai, Ahok, yang biasanya galak, bisa menangis karena merasa sedih dituduh telah menistakan agama Islam. Padahal, Ahok sangat menghormati dan menghargai agama Islam.

(Baca: Jaksa Dakwa Ahok dengan Pasal Penodaan Agama)

"Saya bisa mengerti orang seganas Ahok bisa menangis. Karena soal hati ini kan," kata dia.

Fahri meyakini, Ahok tidak melakukan akting. Biasanya, lanjut Fahri, akting dilakukan orang yang tingkat pengendalian dirinya tinggi.

Fahri menilai, Ahok dengan tingkat pengendalian diri yang rendah tidak mungkin melakukan akting.

"Memang ada yang mengguncang sendi keyakinan dia. Pasal penistaan agama itu bukan soal hukum, melainkan soal keyakinan, beda dengan korupsi atau kasus umum," ucapnya.

Ahok menangis saat membacakan nota keberatan atas dakwaan. Dia tak kuasa menahan tangis saat bercerita tentang kedekatannya dengan keluarga angkatnya yang Muslim.

(Baca: Bacakan Eksepsi, Ahok Menangis Disebut Menodai Agama Islam)

 

Dalam nota keberatannya, Ahok mengatakan, dalam kehidupan pribadinya, dia banyak berinteraksi dengan teman-temannya yang beragama Islam.

Selain itu, kata Ahok, dia juga memiliki keluarga angkat, almarhum Baso Amir, yang merupakan keluarga Muslim yang taat.

Selain itu, dia juga mengatakan belajar dari guru-gurunya yang beragama Islam dari kelas I SD sampai III SMP.

(Baca: Ahok: Banyak Oknum Elite yang Pengecut dalam Pesta Demokrasi)

"Saya tahu harus menghormati ayat suci Al Quran," kata Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajahmada, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

"Saya tidak habis pikir kenapa saya dituduh sebagai penista agama Islam? Keluarga dari keluarga non-Muslim. Saya diangkat sebagai anak Bapak Baso Amir dan Haji Misribu."

"Ayah angkat saya mantan Bupati Bone pada tahun 1967-1970, beliau adik kandung mantan Panglima RI almarhum Jendral Purn Muhammad Yusuf," kata Ahok lagi.

"Ayah saya dan ayah angkat saya bersumpah menjadi saudara, sampai akhir hayatnya. Kecintaan dua orangtua angkat saya kepada saya sangat berbekas," ucapnya lagi.

Ahok kemudian terdiam. Suaranya agak berat. Ahok terlihat mengusap air matanya dengan tisu.

"S-2 saya di Prasetia Mulya dibayarkan oleh kakak angkat saya, Haji Ananta Amir. Saya seperti orang yang tidak tahu terima kasih, tidak menghargai keluarga angkat saya," kata Ahok dengan suara yang serak.

Hingga akhir pembacaan eksepsi, Ahok terlihat beberapa kali mengusap air matanya dan bicara dengan suara bergetar.

Kompas TV Ahok: Sama Saja Saya Menista Orangtua Angkat Sendiri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com