Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Berita: Kematian Castro hingga Vaksin HPV untuk Anak SD

Kompas.com - 27/11/2016, 09:34 WIB

Selengkapnya di http://kom.ps/AFvnqi 

Baca juga:

Inilah 8 Pernyataan Terkenal dari Seorang Fidel Castro 

Gagalnya Invasi Teluk Babi, Tamparan Castro Bagi Amerika Serikat 

Fidel Castro, Penggemar Baseball yang Jadi Duri dalam Daging bagi AS

3. Video PPAP Dapat Penghargaan

Pembuat video PPAP (Pen-Pineapple-Apple-Pen), Kazuhito Kosaka atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Daimaou Kosaka alias Pikotaro mendapat penghargaan WebTVAsia Awards 2016 sebagai peraih Freaking Awesome Video of The Year.

Ia sukses meraih penghargaan Most Popular Video Jepang versi WebTVAsia Awards 2016 yang malam penganugerahannya dihelat di Korea International Exhibition Centre (Kintex), Seoul, Korea Selatan, Sabtu (26/11/2016) malam

Selengkapnya di http://kom.ps/AFvnsb 

4. Vaksin HPV untuk Anak SD

Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) diketahui menjadi penyebab kanker serviks yang merupakan jenis kanker yang banyak menimbulkan kematian pada wanita. Infeksi yang mudah menular melalui hubungan seksual ini dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi.

Saat ini tersedia tiga jenis vaksin untuk mencegah infeksi HPV, yaitu Gardasil, Gardasil 9 dan Cervarix. Ketiga vaksin ini mencegah penularan HPV tipe 16 dan 18, dua jenis virus yang menyebabkan 70 persen kasus kanker serviks (mulut rahim). Selain itu, Gardasil 9 juga mencegah beberapa tipe virus HPV lainnya, yaitu tipe 31,33,45,52, dan 58.

Penelitian menyimpulkan, vaksin HPV sangat efektif mencegah infeksi HPV jika diberikan sebelum seseorang terpapar virus, ini berarti sebelum aktif secara seksual. Karena itu vaksinasi idealnya dilakukan pada anak usia 9-26 tahun.

Selengkapnya di http://kom.ps/AFvnoe 

5. Penyebar Hoax Ditangkap Polisi

Subdit Cyber Crime Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Mabes Polri menangkap seorang pelaku penyebar isu rush money atau penarikan uang secara besar-besaran.

Pelaku bernama Abdul Rozak alias Abu Uwais, warga Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Pelaku sehari-hari bekerja sebagai Guru SMK di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

Unggahan tersebut dibuat pelaku pada 21 November 2016 pukul 21.38 WI dan penangkapan pada Kamis, 24 November 2016. Alasan pelaku mengunggah postingan tersebut hanya karena ikut-ikutan isu yang sedang ramai beberapa waktu belakangan.

Abu Uwais telah ditetapkan sebagai tersangka, namun tidak dilakukan penahan. Pertimbangannya, karena tersangka merupakan guru dan memiliki anak balita yang berkebutuhan khusus.

Selengkapnya di http://kom.ps/AFvnpd 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com