Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris di Majalengka Incar Gedung DPR, Mabes Polri, hingga Mako Brimob

Kompas.com - 25/11/2016, 16:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Pol Rikwanto mengatakan, teroris asal Majalengka, RPW, berniat melancarkan aksi di tempat-tempat sentral pemerintah.

Lokasi yang dia incar antara lain Gedung DPR, Mabes Polri, dan Markas Komando Brimob Polri.

"Pada waktunya, sasaran akan ditujukan ke Gedung DPR, Mako Brimob, Mabes Polri, kedutaan tertentu, stasiun TV, tempat ibadah, dan kafe," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/11/2016).

(Baca: Daya Ledak Bom Racikan Teroris Majalengka Dua Kali Lipat Lebih Kuat dari Bom Bali)

Rencananya serangan akan dilakukan akhir tahun 2016. Rikwanto mengatakan, RPW dan jaringannya sengaja menyasar tempat-tempat yang berpengaruh di Indonesia.

Tujuannya, jika tempat-tempat itu berhasil diledakkan, maka mereka mendapat sorotan.

"Seperti bom Thamrin kemarin, mereka menyasar keramaian, mereka berani meledakkan, dan berani mati, itu gemanya mendunia. Jadi, ada efeknya," kata Rikwanto.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, para teroris sengaja mengincar simbol demokrasi. Rikwanto mengatakan, Gedung DPR merupakan simbol demokrasi.

Mabes Polri dan Mako Brimob mewakili tempat penegak hukum yang merupakan bagian dari demokrasi.

"Karena kelompok radikal itu sangat antidemokrasi," kata Rikwanto.

RPW meracik sendiri bom itu di laboratorium kecil di rumahnya. Bahan-bahan kimia tersebut bisa didapatkan dengan mudah dengan harga yang terjangkau.

Saat Densus 88 menangkap RPW di rumahnya, berbagai bahan kimia turut disita.

"Tinggal dikombinasikan dengan ditambah booster dan paku bisa menciptakan bom yang dahsyat," kata Rikwanto.

Pembuatan bahan peledak itu dilakukan berdasarkan pesanan dari anggota kelompoknya sendiri.

RPW merupakan anggota kelompok teroris yang dipimpin oleh Bahrun Naim. Pemesan tersebar dari Pulau Jawa, Sumatera, hingga Nusa Tenggara.

"Dalam kegiatannya, dibantu beberapa rekannya yang masih dalam pencarian. Inisialnya sudah ada, tinggal pencarian," kata dia.

Kompas TV Polisi Geledah Rumah Terduga Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com