Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Edhy Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Ketua Komisi IV DPR RI, Wakil Ketua DPP Partai Gerindra

Pahlawan dan Teladan Indonesia 2016

Kompas.com - 14/11/2016, 09:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Beliau lalu dengan yakin memilih hidup di masa dewasanya sebagai seorang militer. Sama dengan kedua paman yang dikaguminya.

Pahlawan dan Teladan

Pengalaman saya yang masih sangat tipis dalam dunia politik, kemudian membawa saya pada satu kesimpulan: keteladanan adalah hal utama dalam jejak kehidupan seseorang.

Tokoh-tokoh seperti Bapak Subianto dan Bapak Suyono, pahlawan pertempuran Lengkong, Bapak AURI Marsekal Soeriadi Suryadarma, Panglima Besar Jenderal Soedirman, tokoh infanteri Jenderal Pranoto Reksosamodra, tokoh pemikir militer Jenderal AH Nasution, tokoh perempuan Ibu SK Trimurti adalah sedikit diantara ratusan insan Indonesia yang hidupnya penuh keteladanan yang bisa dan perlu dicontoh generasi selanjutnya.

Lewat keteladananlah sebuah etos kerja keras, jujur, bangga pada prestasi sendiri, ditularkan tanpa paksaan. Nilai-nilai luhur ini kemudian dengan sendirinya menjadi milik generasi muda bangsa.

Lewat keteladanan pula, nilai-nilai luhur Pancasila, karya adi luhung para Bapak Bangsa kita, dapat dibumikan dan dicontoh dengan mudah.

Pancasila dan butir-butir pengamalannya kemudian tidak cuma menjadi barang sakral yang hanya dihafal dan diteriakan keras-keras dalam berbagai seremoni. Pancasila kemudian begitu mudah dikerjakan dalam praktek sehari-hari.

Ketuhanan, kemanusiaan, kejujuran, toleransi, persatuan, kerakyatan, cinta keberagaman,  dan keadilan, akhirnya menjadi milik setiap insan muda Indonesia, dari generasi ke generasi.

Kemudian sebagai lanjutannya, transformasi bangsa ke arah cita-cita bangsa yang dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 sebagai berikut ini.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Saya memberi penebalan huruf pada frasa “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Frasa yang jelas memberi bukti betapa berpihaknya para pendiri bangsa kita kepada pendidikan dan upaya mencerdaskan bangsa di masa yang akan datang.

Sebuah etos kerja yang juga jelas ditujukan kepada upaya para pendiri bangsa Indonesia untuk membuat generasi masa depannya menjadi generasi cemerlang yang mumpuni dan siap bersaing.

Menggugat Pelajaran Sejarah di Sekolah Formal

Kini telah 71 tahun berlalu dari saat 10 November 1945 dan Pertempuran Arek Suroboyo yang dipimpin Bung Tomo, yang menjadi tanda peringatan Hari Pahlawan.

Kembali kepada keteladanan. Di manakah itu bisa ditularkan dan akhirnya menjadi milik dan melekat pada karakter setiap anak muda Indonesia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com