Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Edhy Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Ketua Komisi IV DPR RI, Wakil Ketua DPP Partai Gerindra

Pahlawan dan Teladan Indonesia 2016

Kompas.com - 14/11/2016, 09:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Saya yakin menjawab: lewat pembelajaran sejarah yang memuat pewarisan nilai-nilai keteladanan.

Sayangnya, di bangku sekolah formal pelajaran sejarah disampaikan dengan kaku lewat hafalan peristiwa-peristiwa dan angka tahun peristiwa serta tempat kejadian.

Terkecuali dibawakan oleh guru yang memahami makna di balik sebuah peristiwa sejarah, sedikit sekali cerita keteladanan yang dapat ditularkan dari peristiwa sejarah yang dipelajari di sekolah formal.

Itulah yang membuat sedikit sekali yang kita ingat tentang sejarah nasional Indonesia, pada masa-masa di bangku sekolah dasar sampai menengah.

Generasi Muda Pembaca Buku

Bagaimana kita memperbaikinya? Salah satu yang saya usulkan adalah mengenal kembali pemikiran para tokoh bangsa kita.

Siapa Raden Ajeng Kartini? Kita hanya tahu bahwa beliau pejuang hak perempuan, tetapi sedikit sekali yang tahu bahwa beliau adalah pejuang pendidikan untuk pribumi, baik laki-laki maupun perempuan. Padahal, RA Kartini meninggalkan banyak sekali tulisan.

Itu hanya salah satu contoh. Belum lagi Bapak Bangsa kita: Bung Karno dan Bung Hatta, yang sedikit sekali diketahui pemikirannya, karena memang jarang ada yang membaca tuntas buku-bukunya. Kecuali memang ia peminat sejarah dan pemikiran beliau-beliau.

Generasi muda pembaca buku, sebetulnya adalah satu langkah kemajuan bagi bangsa Indonesia ke depan.

Saya ingat, dalam salah satu wawancara panjang dengan salah satu stasiun televisi nasional kira-kira setahun silam, Bapak Prabowo Subianto menceritakan kebiasaannya yang selalu membaca buku terbaru di waktu luangnya. Buku, diakuinya selalu memberikan inspirasi.

Lalu bila ditarik lagi ke belakang, betapa eratnya pergaulan para pendiri bangsa Indonesia dengan buku. Bahkan Bung Hatta pernah berkata, tak takut dipenjarakan di mana saja, asalkan bersama buku-bukunya.

Jadi, kita lahir dan besar (sesungguhnya) sedari awal sebagai bangsa yang cinta literasi. Cinta membaca dan menulis. Bila kita kembali seperti itu dan itu telah terjadi, maka tak salah kalau dengan bangga saya katakan, “Generasi Masa Depan Bangsa, kami titipkan Indonesia kepadamu!”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com