Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kembali Berharap Tak Ada Demonstrasi pada 25 November 2016

Kompas.com - 13/11/2016, 08:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo berharap tak ada lagi demonstrasi pada 25 November 2016 terkait kasus dugaan penistaan agama.

"Kita harapkan sudah tidak ada demo lagi," kata Presiden Jokowi saat menghadiri acara doa bersama di Econvention, Ancol, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Ia mengatakan, demonstrasi yang terjadi pada 4 November 2016 dihadiri oleh ribuan masyarakat dengan didasari niat baik dan kesungguhan.

Selain itu, Presiden juga mengakui bahwa penyampaian pendapat dan aspirasi melalui aksi turun ke jalan juga dibenarkan oleh undang-undang.

Namun, ia menegaskan, hal itu tetap harus dilakukan dengan mengikuti kerangka aturan yang berlaku dan bukan berarti diperkenankan untuk berbuat anarkistis.

"Diharapkan tidak ada demo lagi. Menghabiskan energi," katanya pula.

Presiden Jokowi juga membantah kehadirannya dalam forum-forum keagamaan, termasuk pertemuan dengan para ulama, habib, dan kiai, yang dilakukannya dalam beberapa waktu terakhir, merupakan upaya untuk meredam rencana demonstrasi susulan pada 25 November 2016.

Ia kembali menegaskan kepada ribuan masyarakat yang hadir dalam silaturahim nasional di Ancol, Jakarta, itu untuk tidak akan mengintervensi proses hukum persoalan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Saya sampaikan masalah yang berkaitan dengan Jakarta. Sejak awal saya sampaikan saya tidak mau intervensi masalah hukum. Serahkan saja kepada hukum," kata Presiden.

Menurut dia, sebelum demonstrasi 4 November 2016, proses hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok juga sudah berlangsung.

Namun, kata Presiden, segala sesuatu, termasuk proses hukum yang berjalan, membutuhkan waktu. Bahkan, saksi-saksi sudah dimintai keterangan dan diperiksa.

"Kok pada enggak sabaran. Jadi, mari kita tunggu hasil proses hukum itu seperti apa," kata Jokowi.

Presiden juga meminta agar aparat hukum tidak ditekan dan dipaksa untuk memproses atau bahkan menangkap Ahok.

(Hanni Sofia/ant)

Kompas TV MUI Imbau Tidak Ada Demo Susulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com