Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Terima Kasih, Salam Marinir! Hauaaah...

Kompas.com - 11/11/2016, 13:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meneriakkan yel penyemangat khas Korps Marinir pada akhir pengarahan di Lapangan Utama Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016).

Teriakan Jokowi itu kemudian disambut dengan teriakan yang sama oleh sekitar 3.000 prajurit Korps Marinir yang hadir.

Dari atas tank amfibi BMP-3 yang "disulap" menjadi podium utama, Presiden memberikan pengarahan.

Usai lima menit memberikan pengarahan, Jokowi sampai pada bagian penutup.

"Terima Kasih, salam Marinir! Jalesu Bhumyamca Jayamahe. Jaya di darat dan di laut... Hauaaah !" teriak Jokowi sembari mengepalkan tangan kanannya ke udara.

(Baca: Jokowi: Loyalitas Korps Marinir Tidak Perlu Diragukan Lagi)

Dengan kompak, sebanyak delapan batalion yang mengikuti apel pasukan itu pun menjawab dengan teriakan yang sama, "Hauaaah, hauaaah, hauaaah, yes!" disertai dengan tepukan di dada dan hentakan kaki ke aspal.

Teriakan "hauaaah" merupakan yel khas Korps Marinir. Teriakan itu diambil dari suara binatang serigala, dengan bunyi "auagh".

 

(Baca: Saat Jokowi di Tengah Prajurit Kopassus "Si Raja Hutan"...)

Yel ini kerap digunakan sebagai penyemangat pasukan yang sedang bertugas di medan perang atau berlatih. Namun, makin ke sini, bunyi yang diteriakkan Marinir menjadi "hauaaah".

Instruksi Jokowi

Selain memuji Marinir sebagai korps yang loyal dan dekat dengan rakyat, Presiden Jokowi juga berpesan agar setiap prajurit Marinir memiliki jati diri tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, sekaligus profesional.

"Sebagai panglima tertinggi TNI, saya memerintahkan kepada perwira dan prajurit Marinir untuk menjadi yang terdepan dalam menghadapi setiap kekuatan, yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Jokowi.

 

(Baca: Semangat Jokowi Digendong Personel Brimob)

Sebagai tentara nasional, lanjut Jokowi, prajurit Marinir harus menjadi kekuatan perekat kemajemukan dan pantang menyerah dalam menjaga NKRI.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com