Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Ajukan Nama Anggota Eksekutif Interpol

Kompas.com - 09/11/2016, 17:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - China dan Namibia mengajukan calon untuk memperebutkan kursi Presiden Interpol pada sidang Interpol tahun ini.

Rencananya, pemilihan presiden Interpol digelar pada hari terakhir sidang umum, Kamis (10/11/2016).

Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Dwi Priyatno mengatakan calon yang terpilih bakal menggantikan Presiden Interpol Mireille Ballestrazzi yang masa jabatannya berakhir tahun ini. 

"Presiden Interpol calonnya sudah mengerucut China dan Namibia. Sekarang dua calon itu sudah siap karena presiden Interpol akan habis masa jabatannya," ujar Dwi dalam konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu (9/11/2016).

Dwi mengatakan, Indonesia tak mengajukan nama untuk ikut bersaing dalam perebutan kursi Presiden. Namun, kata dia, RI sudah menyiapkan nama untuk menjadi anggota komite eksekutif Interpol.

"Mungkin nanti ada tiga atau empat nama kemudian diberitahu siapa yang dipilih," kata Dwi.

Dwi mengatakan, calon anggota komite yang diajukan harus terlebih dulu mengikuti tes dan assessment. Para calon juga harus melewati serangkaian proses seleksi.

Yang jelas, kata dia, anggota komite eksekutif dari Indonesia tidak harus merupakan polisi. "Tapi juga penegak hukum dari kementerian bisa," kata Dwi.

Sebelumnya, Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri Brigadir Jenderal Pol Johanis Asadoma mengatakan, Indonesia bisa memperoleh sejumlah keuntungan jika berada dalam keanggotaan komite eksekutif.

Salah satunya yakni merancang rencana kerja Interpol.

"Dapur untuk mengelola semua program-program kerja Interpol itu ada di executive comitte. Keuntungannya kita bisa terlibat di situ, kita membawa nama bangsa Indonesia ke dunia internasional," kata Johanis.

Johanis mengatakan, Interpol merupakan organisasi terbesar kedua setelah Persatuan Bangsa Bangsa.

Jika ada perwakilan, Indonesia akan dikenal di kancah internasional.

Tak hanya itu, Indonesia bisa lebih mudah melakukan koordinasi terkait misi negara sendiri.

"Dengan adanya personil kita di sana maka akan lebih cepat koordinasi dan implementasi di lapangan," kata dia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Nasional
Safenet: Kalau 'Gentleman', Budi Arie Harusnya Mundur

Safenet: Kalau "Gentleman", Budi Arie Harusnya Mundur

Nasional
Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Nasional
Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Nasional
Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com