Para pendaftar calon anggota Bawaslu, bila dilihat dari profesi juga didominasi oleh penyelenggara pemilu sebesar 32 persen.
"Kemudian, berturut-turut diikuti oleh swasta sebanyak 22 persen, pegawai negeri sipil 16 persen, akademisi 12 persen, dan advokat 7 persen," katanya.
Sisanya, 10 persen lainnya diisi oleh beragam profesi. Sebaran para pendaftar bakal calon anggota Bawaslu juga didominasi dari Pulau Jawa sebanyak 48 persen.
Disusul oleh Pulau Sumatera 24 persen, Pulau Sulawesi 13 persen, dan Pulau Kalimantan 6 persen.
(Baca: Telusuri Rekam Jejak, Timsel KPU-Bawaslu Gandeng PPATK, BNN, dan BIN)
Sebaran daerah paling sedikit pendaftar calon anggota Bawaslu serupa dengan pendaftar bakal calon komisioner KPU.
Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 3 persen, Papua 3 persen, dan 2 persen dari Kepulauan Maluku.
Menurut Betti, beberapa Komisioner KPU dan anggota Bawaslu periode 2012-2017 kembali mengajukan dirinya untuk mengikuti seleksi.
Mereka antara lain Hasyim Asy'ari, Arief Budiman, Sigit Pamungkas, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Ida Budhiati, Daniel Zuchron, Nelson Simanjuntak, Nasrullah dan Endang Wihdatiningtyas.
Betti menuturkan, saat ini Timsel memasuki tahap penelitian administrasi dari berkas 564 pendaftar. Pengumuman hasil seleksi tahap I akan dilaksanakan pada 25 November 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.