JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berharap tak ada lagi unjuk rasa lanjutan untuk menuntut proses hukum terhadap Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dituduh melakukan penistaan agama.
Unjuk rasa pertama digelar pada 24 Oktober 2016, di depan Balai Kota, Jakarta. Unjuk rasa dilanjutkan ke Istana dengan massa yang lebih besar pada 4 November 2016.
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyebut sudah ada informasi unjuk rasa ketiga yang akan digelar pada 25 November 2016.
(baca: Kapolri Sudah Terima Informasi Unjuk Rasa Lanjutan pada 25 November)
Namun, Jokowi berharap unjuk rasa tersebut tidak perlu dilakukan.
"Kita harapkan sudah tidak ada lagi (unjuk rasa)," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Jokowi mengatakan, pascademonstrasi 4 November, ia terus melakukan konsolidasi dengan ormas Islam.
(Baca: Menag Nilai Positif Langkah Presiden Temui Tokoh Agama)
Jokowi sudah berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pada Rabu sore ini, Jokowi juga mengundang sejumlah organisasi massa Islam ke Istana seperti Perti, ICMI, Darul Anwar dan Majelis Ta'lim.
"Kita terus akan melakukan pertemuan-pertemuan untuk memberikan penjelasan-penjelasan, sehingga bisa mendinginkan suasana, menyejukkan suasana. Pertemuannya akan memiliki gol seperti itu," ucap Jokowi.