Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi XI Dukung Penurunan Biaya Administrasi Perbankan

Kompas.com - 01/11/2016, 12:38 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI DPR Johnny G Plate menilai perlu ada efisiensi perbankan agar investasi atau pinjaman di bank menjadi lebih kompetitif.

Komentar tersebut menyusul sentilan Presiden Joko Widodo terhadap pihak bank yang menerapkan biaya administrasi tinggi kepada nasabahnya.

Jokowi menilai, biaya administrasi yang tinggi ini membuat banyak masyarakat tidak mau menabung di bank.

"Yang bapak Presiden omong ini yang terkait dengan tugas-tugas internal korporat. Di perbankan. Bagaimana supaya efisien. Semua tata kelola kan perlu efisien," kata Johnny saat dihubungi, Selasa (1/10/2016).

Saat ini, kata dia, bunga pinjaman dan biaya administrasi tabungan di Indonesia masih cukup tinggi dibanding banyak negara.

Selain itu, biaya kartu kredit juga relatif tinggi. Bahkan, kata Johnny, banyak masyarakat yang tidak tahu soal pengenaan biaya charge yang jika digabungkan bisa berjumlah cukup besar.

"Hal-hal seperti ini harus dihindari. Begitu pula terkait tabungan dan sebagainya. Bagaimana supaya efisien tabungan," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem itu.

Johnny menambahkan, presiden juga menginginkan agar ada lalu lintas pembiayaan yang murah dan mudah.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk merangsang uang-uang masyarakat masuk ke dalam sistem perbankan dan sistem pembayaran.

Ia mencontohkan langkah BRI dalam meluncutkan satelit yang bisa menjangkau ke seluruh daerah tanah air.

Satelit tersebut mampu memberikan layanan dan meningkatkan efisiensi perbankan.

Tak hanya untuk BRI, satelit tersebut bisa dimanfaatkan oleh bank-bank lain guna memudahkan transaksi perbankan secara online atau menggunakan teknologi informasi.

"Kan jadi murah semuanya. Bayangkan kalau di kampung kalau orang harus pergi ke bank unit desa, tidak satu kampung, jalannya jauh. Naik ojek misalnya, sudah mahal. Uang dia mau taruh sejuta, ongkos Rp 50 ribu," ujar Johnny.

Mobilisasi dana pihak ketiga atau masyarakat harus semakin digalakkan. Sebab, semakin banyak dana pihak ketiga di dalam negeri, semakin kuat fundamental perbankan.

"Dan masyarakat ini yang bapak Presiden ingin, jangan taruh di bawah bantal lah. Taruh lah di bank. efisien dan murah," sambungnya.

Oleh karena itu, perlu ada perbaikan sistem perbankan yang diiringi peningkatan kualitas SDM.

"Seperti mendorong pungli, itu kan kecil tapi masif. Mendorong efisiensi begitu juga. Kecil, tapi masif," tutur Johnny.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo "menyentil" pihak bank yang menerapkan biaya administrasi tinggi kepada nasabahnya.

(Baca: Jokowi "Sentil" Pimpinan Bank yang Terapkan Biaya Administrasi Tinggi)

Jokowi menilai, biaya administrasi yang tinggi ini membuat banyak masyarakat tidak mau menabung di bank.

"Saya titip kepada seluruh pimpinan bank, yang saya melihat masih ada keluhan adalah masalah yang berkaitan dengan biaya tabungan," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam acara "Ayo Menabung" yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangaan di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Kompas TV Jokowi Minta Bank Turunkan Biaya Rekening
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com