Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas dari Sandera Perompak Somalia, 4 WNI dalam Keadaan Sehat

Kompas.com - 24/10/2016, 11:54 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang warga negara Indonesia telah dibebaskan dari penyanderaan perompak Somalia. Mereka disandera sejak 26 Maret 2012.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, keempat sandera itu dalam keadaan sehat.

Keempat WNI itu antara lain Sudirman (24) asal Medan, Sumatera Utara; Supardi (34) asal Cirebon, Jawa Barat; Adi Manurung (32) asal Medan, Sumatera Utara; Elson Pesireron (32) asal Seram, Ambon.

"Keadaan WNI secara umum sehat," kata Retno di kompleks Kemenlu, Jakarta, Senin (24/10/2016).

(baca: Empat WNI Bebas Setelah Disandera 4,5 Tahun oleh Perompak Somalia)

Retno menuturkan, telah berbicara langsung dengan Sudirman setelah mendarat di bandara Nairobi.

Pada hari ini, lanjut Retno, keempat WNI akan menjalani pemeriksaan kesehatan di Nairobi.

"Perlu beberapa hari untuk proses pemulihan sebelum dipulangkan. Malam kemarin setelah keempat sandera mendarat, pihak keluarga telah diberi tahu mengenai pembebasan keempat sandera," ucap Retno.

(baca: Menhan: Tak Boleh Ada Sandera Abu Sayyaf yang Tewas)

Menurut Retno, sejak Januari 2015, Presiden Joko Widodo memerintahkan pihaknya dan Kepala Badan Intelijen Negara untuk mengintensifkan upaya pembebasan WNI.

Keselamatan sandera, kata dia, merupakan prioritas dalam proses penyelamatan.

Sejak dua tahun terakhir, tambah Retno, pemerintah terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak keluarga secara rutin untuk menyampaikan setiap perkembangan upaya pembebasan.

"Pembebasan ini berhasil dilakukan setelah proses yang sangat panjang. Pembicaraan dengan negara-negara asal ABK sangat intensif. Pemerintah Indonesia juga melakukan koordinasi dan kerja sama dengan LSM dan organisasi nirlaba internasional serta dukungan PBB," ujar Retno.

Sebanyak 29 ABK kapal Naham 3 dibajak oleh perompak Somalia di sekitar perairan Seychelles pada tanggal 26 Maret 2012.

Kapten kapal meninggal saat pembajakan terjadi. Dua sandera lain meninggal pada tahun 2014.

Salah satunya adalah WNI bernama Nasirin asal Cirebon, Jawa Barat dikarenakan sakit Malaria.

26 ABK itu merupakan warga negara Filipina, Indonesia, Kamboja, Taiwan, Tiongkok, dan Vietnam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ridwan Kamil, Projo: Dalam Sejarah, Petahana Selalu Kalah Pilkada DKI Jakarta

Dukung Ridwan Kamil, Projo: Dalam Sejarah, Petahana Selalu Kalah Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Jaksa KPK: Pembelaan SYL Sebut Lakukan Instruksi Presiden, Tak Dapat Dibuktikan

Jaksa KPK: Pembelaan SYL Sebut Lakukan Instruksi Presiden, Tak Dapat Dibuktikan

Nasional
Kongres III Nasdem Turut Bahas Calon Ketum

Kongres III Nasdem Turut Bahas Calon Ketum

Nasional
Jaksa KPK: Bantahan SYL Bertentangan dengan Alat Bukti di Persidangan

Jaksa KPK: Bantahan SYL Bertentangan dengan Alat Bukti di Persidangan

Nasional
Jokowi Minta BPKP Audit Tata Kelola PDN Usai Diretas 'Hacker'

Jokowi Minta BPKP Audit Tata Kelola PDN Usai Diretas "Hacker"

Nasional
Ketimbang RK, Gerindra Lebih Dorong Kadernya Maju Pilkada Jabar 2024

Ketimbang RK, Gerindra Lebih Dorong Kadernya Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Hadapi Bonus Demografi pada 2030, Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua Jadi Pengusaha

Hadapi Bonus Demografi pada 2030, Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua Jadi Pengusaha

Nasional
KPK Periksa Terpidana Mardani Maming dan Yoory Corneles Jadi Saksi Pungli di Rutan

KPK Periksa Terpidana Mardani Maming dan Yoory Corneles Jadi Saksi Pungli di Rutan

Nasional
Undang Jokowi Buka Kongres III, Nasdem: Kita Setia, meski Diusir

Undang Jokowi Buka Kongres III, Nasdem: Kita Setia, meski Diusir

Nasional
Bertemu Mendagri Tito, Menpan-RB Apresiasi Capaian Reformasi Birokrasi Kemendagri

Bertemu Mendagri Tito, Menpan-RB Apresiasi Capaian Reformasi Birokrasi Kemendagri

Nasional
Soal Pengusungan Anies-Sohibul, PKB Ingatkan PKS Jangan 'Bypass'

Soal Pengusungan Anies-Sohibul, PKB Ingatkan PKS Jangan "Bypass"

Nasional
Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Nasional
Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Nasional
MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

Nasional
Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com