Hal itu terlihat pula dari pencalonan gubernur DKI Jakarta. Orang yang pernah memiliki kiprah di level nasional seperti Anies Baswedan, tetap merasa harus turun gunung menjadi gubernur DKI agar bisa menggapai anak tangga yang lebih tinggi.
Kini, masyarakat Indonesia memiliki preferensi calon presiden yang memiliki rekam jejak yang nyata. Mereka menginginkan orang yang punya pengalaman memimpin birokrasi dan mengembangkan daerah sesuai dengan potensinya.
Mereka menginginkan calon pemimpin yang benar-benar teruji. Hal itu jelas tidak instan. Trennya, masyarakat Indonesia menginginkan calon pemimpin yang matang dan daerah menjadi kawah candradimukanya.
Hal inisebagaimana yang dinyatakan Benjamin Barber dalam bukunya yang berjudul If Mayors Rules the World: Dysfunctional Nations, Rising Cities.
"Dalam perkembangannya, daerah berhadapan langsung dengan problem-problem yang juga dihadapi negara, mulai dari masalah pendidikan, infrastruktur, hingga kemiskinan. Dalam konteks inilah, kepemimpinan lokal yang efektif menemukan relevansinya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.