Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra Ini Sebut Dua Tahun Jokowi-JK adalah Hasil Produk SBY

Kompas.com - 23/10/2016, 21:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyebut bahwa pencapaian pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama dua tahun merupakan rintisan dari Susilo Bambang Yudhoyono, sosok keenam dalam jajaran presiden RI.

"Selama ini rintisan Pak SBY saja. Secara umum, dua tahun ini produknya Pak SBY," ujar Riza dalam konferensi pers hasil survei SMRC tentang dua tahun pemerintahan Jokowi-Kalla di Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2016).

Contoh yang pertama adalah penyaluran dana desa. Pemerintahan Jokowi dinilai hanya tinggal menyalurkan dana itu.

Sebab, undang-undang sebagai payung hukum dana desa telah diteken dan diterbitkan pada akhir era Presiden SBY.

Kedua, semakin mudahnya masyarakat Indonesia dalam mengakses pelayanan kesehatan. Menurut Riza, hal itu disebabkan oleh program BPJS yang notabene ditelurkan pada masa pemerintahan SBY.

Bahkan, pembangunan jalan raya, yang pada pemerintahan Jokowi-Kalla tengah dikebut, juga merupakan produk era SBY.

"Lantas, kapan ada yang disebut produk Jokowi? Dia kan berkomitmen, sangat konsentrasi terhadap pembangunan infrastruktur. Jadi, ya nanti 2019 baru bisa dirasakan hasilnya," ujar Riza.

Diberitakan, hasil survei SMRC menunjukkan, publik semakin baik dalam mengakses pelayanan kesehatan dan pendidikan selama dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Publik juga mengapresiasi pembangunan infrastruktur pada pemerintahan saat ini. Dari sektor akses pelayanan kesehatan, sebanyak 38 persen responden menyatakan semakin mudah mengakses pelayanan kesehatan.

Sementara itu, hanya 26 persen responden yang menyatakan semakin sulit mengakses pelayanan kesehatan.

"Jumlah responden yang menyatakan semakin sulit dalam mengakses pelayanan kesehatan itu semakin menurun jika dibandingkan pada survei sebelumnya, yakni 31 persen," ujar peneliti SMRC, Sirojudin Abbas, dalam konferensi pers soal pemaparan hasil survei itu di Sari Pan Pacific Hotel pada Minggu.

(Baca: Survei SMRC: Publik Kian Mudah Mengakses Kesehatan, tetapi Orang Miskin Semakin Banyak)

Hasil survei soal infrastruktur juga menunjukkan angka yang positif. Sebanyak 75 persen responden menyatakan bahwa kondisi jalan raya di Indonesia semakin membaik. Hanya 8 persen yang menyatakan sebaliknya.

Pembangunan infrastruktur yang paling terasa adalah dari pembangunan yang diperoleh dari dana desa.

Sebanyak 60 persen responden mengatakan bahwa program dana desa berjalan dengan baik. Hanya 19 persen responden yang menyatakan sebaliknya.

"Menariknya, 63 persen dari yang mengatakan dana desa berjalan baik mendengar bahwa dana desa itu diterima dan dipergunakan dengan baik di desa untuk membangun infrastruktur. Paling besar digunakan untuk perbaikan jalan, pembenahan saluran irigasi hingga pembangunan sarana dan prasarana desa," ujar Abbas.

Kompas TV Fadli Zon: Dua Tahun Ini Presiden Pencitraan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Nasional
Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi 'Online'

Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi "Online"

Nasional
KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

Nasional
Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Nasional
Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com