Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Publik Kian Mudah Mengakses Kesehatan, tetapi Orang Miskin Semakin Banyak

Kompas.com - 23/10/2016, 20:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, publik semakin baik dalam mengakses pelayanan kesehatan dan pendidikan selama dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Publik juga mengapresiasi pembangunan infrastruktur pada pemerintahan saat ini. Dari sektor akses pelayanan kesehatan, sebanyak 38 persen responden menyatakan, semakin mudah mengakses pelayanan kesehatan.

Sementara, hanya 26 persen responden yang menyatakan semakin sulit mengakses pelayanan kesehatan.

"Jumlah responden yang menyatakan semakin sulit dalam mengakses pelayanan kesehatan itu semakin menurun jika dibandingkan survei sebelumnya, yakni 31 persen," ujar peneliti SMRC Sirojudin Abbas dalam konferensi pers soal pemaparan hasil survei itu di Sari Pan Pasific Hotel pada Minggu (23/10/2016).

Dari sektor pendidikan pun sama. Sebanyak 36 persen responden menyatakan, semakin mudah mengakses pelayanan pendidikan selama dua tahun pemerintahan Jokowi-Kalla.

Angka itu meningkat dari survei sebelumnya, yakni 34 persen. Sementara, hanya 29 persen responden yang menyatakan pelayanan pendidikan semakin sulit diakses. Angka itu menurun jika dibandingkan survei sebelumnya, yakni 31 persen.

(Baca: Survei SMRC: 70 Persen Responden Tak Pernah Mendengar "Tax Amnesty")

Survei soal infrastruktur juga menunjukkan angka yang positif. Sebanyak 75 persen responden menyatakan bahwa kondisi jalan raya di Indonesia semakin membaik. Hanya 8 persen yang menyatakan sebaliknya.

Pembangunan infrastruktur yang paling terasa adalah dari dana desa. Sebanyak 60 persen responden mengatakan bahwa program dana desa berjalan dengan baik.

Hanya 19 persen responden yang menyatakan sebaliknya. "Menariknya, 63 persen dari yang mengatakan dana desa berjalan baik mendengar bahwa dana desa itu diterima dan dipergunakan dengan baik di desa untuk membangun infrastruktur. Paling besar digunakan untuk perbaikan jalan, pembenahan saluran irigasi hingga pembangunan sarana dan prasarana desa," ujar Abbas.

Meski demikian, hasil survei soal perbaikan pelayanan pendidikan, kesehatan serta percepatan pembangunan infrastruktur berbanding terbalik dengan hasil survei soal akses ke lapangan pekerjaan.

Sebanyak 63 responden menyatakan semakin sulit mencari pekerjaan. Hanya 11 persen yang menyatakan mudah.

Sebanyak 56 persen responden juga menyatakan jumlah pengangguran di dua tahun pemerintahan Jokowi meningkat.

"Pertanyaan soal jumlah orang miskin juga negatif. Sebanyak 49 persen responden menyatakan jumlah orang miskin semakin banyak. Hanya 21 persen responden yang menyatakan jumlah orang miskin semakin berkurang," ujar Abbas.

Kompas TV Fadli Zon: Dua Tahun Ini Presiden Pencitraan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com