JAKARTA, KOMPAS.com - Senator asal Bengkulu Mohammad Saleh resmi menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggantikan Irman Gusman.
Saleh pada awalnya sempat enggan mencalonkan diri sebagai pimpinan DPD. Namun, karena dorongan dari sejumlah pihak, ia pun menyatakan maju di detik-detik terakhir.
Pemilihan pimpinan DPD dilakukan pada sidang paripurna, Selasa (11/10/2016). Lima hari sebelumnya, ia baru memutuskan akan maju.
"H-5, kawan datang. Pak Saleh nyalon saja, katanya. Saya bilang enggak ada persiapan. Tapi pendukung bapak banyak, katanya," tutur Saleh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
(Baca: Kalahkan Farouk dan GKR Hemas, Mohammad Saleh Terpilih sebagai Ketua DPD Gantikan Irman Gusman)
Ia pun mengaku optimistis menang sejak awal. Sebab, saat dia memutuskan maju dalam pencalonan, sebanak 12 anggota DPD wilayah Indonesia Barat telah berkomitmen akan memilihnya.
Sedangkan, lawannya berjumlah 11 orang. Artinya, sulit bagi setiap calon untuk mendapatkan 10 suara.
Saleh mengaku tak berambisi menang. Ia hanya berserah diri kepada Tuhan agar diberikan yang terbaik.
"Berdoa saja. Tapi doanya jangan maksa. Saya tidak pernah minta jadi Ketua DPD," tuturnya.
Jelang hari pemilihan, Saleh pun mengaku tak mendapat dorongan maupun penolakan dari sang istri.
Hari-hari dijalaninya seperti biasa. Bahkan, saat dirinya telah terpilih sebagai Ketua DPD. "Waktu saya menang, pulang. Dia juga tidak euforia. Biasa saja kayak orang pulang kantor," kata Saleh.
Ia bercerita tentang masa lalunya saat mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Istri justru baru mengetahui bahwa Saleh terpilih melalui akun Facebook temannya.
(Baca: Ini Profil Ketua DPD Mohammad Saleh)
"Karena kalau tahu pasti ngelarang," ujarnya.
Saleh bahkan pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Bengkulu Tengah. Namun ia mundur di tengah jalan karena istrinya mengetahui pencalonannya lewat surat kabar.