Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mohammad Saleh Sempat Enggan Gantikan Irman Gusman

Kompas.com - 14/10/2016, 07:08 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Senator asal Bengkulu Mohammad Saleh resmi menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggantikan Irman Gusman.

Saleh pada awalnya sempat enggan mencalonkan diri sebagai pimpinan DPD. Namun, karena dorongan dari sejumlah pihak, ia pun menyatakan maju di detik-detik terakhir.

Pemilihan pimpinan DPD dilakukan pada sidang paripurna, Selasa (11/10/2016). Lima hari sebelumnya, ia baru memutuskan akan maju.

"H-5, kawan datang. Pak Saleh nyalon saja, katanya. Saya bilang enggak ada persiapan. Tapi pendukung bapak banyak, katanya," tutur Saleh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/10/2016).

(Baca: Kalahkan Farouk dan GKR Hemas, Mohammad Saleh Terpilih sebagai Ketua DPD Gantikan Irman Gusman)

Ia pun mengaku optimistis menang sejak awal. Sebab, saat dia memutuskan maju dalam pencalonan, sebanak 12 anggota DPD wilayah Indonesia Barat telah berkomitmen akan memilihnya.

Sedangkan, lawannya berjumlah 11 orang. Artinya, sulit bagi setiap calon untuk mendapatkan 10 suara.

Saleh mengaku tak berambisi menang. Ia hanya berserah diri kepada Tuhan agar diberikan yang terbaik.

"Berdoa saja. Tapi doanya jangan maksa. Saya tidak pernah minta jadi Ketua DPD," tuturnya.

Jelang hari pemilihan, Saleh pun mengaku tak mendapat dorongan maupun penolakan dari sang istri.

Hari-hari dijalaninya seperti biasa. Bahkan, saat dirinya telah terpilih sebagai Ketua DPD. "Waktu saya menang, pulang. Dia juga tidak euforia. Biasa saja kayak orang pulang kantor," kata Saleh.

Ia bercerita tentang masa lalunya saat mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Istri justru baru mengetahui bahwa Saleh terpilih melalui akun Facebook temannya.

(Baca: Ini Profil Ketua DPD Mohammad Saleh)

"Karena kalau tahu pasti ngelarang," ujarnya.

Saleh bahkan pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Bengkulu Tengah. Namun ia mundur di tengah jalan karena istrinya mengetahui pencalonannya lewat surat kabar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com