Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat 18 Dubes Antre untuk Mengobrol dengan Jokowi di Beranda Istana...

Kompas.com - 04/10/2016, 11:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo kembali menerapkan kebiasaannya untuk mengajak tamu kenegaraan mengobrol santai di beranda Istana Merdeka.

Jokowi menyebut kebiasaan ini dengan istilah "veranda talk". Kali ini, giliran 18 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh yang diajak Jokowi berbincang di beranda.

Awalnya, 18 dubes itu menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden. Namun, setelah acara kenegaraan selesai, Jokowi mengajak mereka ke beranda belakang Istana Merdeka.

Karena jumlahnya cukup banyak, para dubes dari negara sahabat ini pun diminta mengantre satu per satu di dekat pintu keluar di beranda.

Setelah gilirannya tiba, baru mereka dipersilakan menuju beranda, tempat Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sudah menunggu.

Dubes pertama yang mendapat giliran mengobrol dengan Jokowi adalah Mehmet Kadri Sander Gorboz, Dubes LBBP Republik Turki untuk Indonesia.

Lalu disusul Dubes LBBP Persatuan Emirat Arab untuk Indonesia Mohamed Abdulla M Bin Mutleq Algafhli, disusul 16 dubes lainnya.

Tak ada kursi yang disediakan. Jokowi mengobrol dengan para dubes sambil berdiri.

Durasi mengobrol dengan setiap dubes sekitar lima hingga sepuluh menit. Jokowi sesekali bicara serius, tetapi juga sesekali tersenyum dan tertawa.

Sementara itu, dari beranda tersebut, Jokowi dan para dubes bisa menikmati hamparan taman hijau yang cukup luas hingga kicauan burung. Hujan gerimis juga sempat turun membuat udara menjadi sedikit sejuk.

(Baca juga: Presiden Jokowi Terima Surat Kepercayaan 18 Dubes)

Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala sebelumnya mengatakan, veranda talk merupakan ide dari Presiden.

Presiden akan mengajak tamunya yang dianggap dekat dan penting untuk berbincang di beranda Istana Merdeka.

Meski demikian, Djumala mengatakan, tidak semua tamu negara berkesempatan untuk berbincang di beranda Istana Merdeka. Presiden Jokowi yang memutuskan apakah seorang tamu akan diajak berbincang dengan cara tersebut.

"Itu sangat tergantung oleh persepsi Presiden sendiri. Presiden yang menentukan dan biasanya pagi-pagi sebelum menerima tamu akan kami tanyakan, apakah ingin ada veranda talk atau tidak," ujar Djumala.

Tercatat, Perdana Menteri Timor Leste Rui Maria de Araujo merupakan tamu negara yang pertama kali diajak Presiden Jokowi berbincang di beranda Istana Merdeka.

Saat itu, PM Rui berterima kasih atas keramahan yang ditunjukkan Presiden Jokowi.

Pada Kamis (1/9/2016) lalu, Presiden Jokowi berbincang dengan Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Perkembangan Keuangan Inklusif, Maxima Zorreguieta Cerruti, juga di beranda Istana Merdeka.

Selama hampir satu jam, Jokowi dan Maxima, yang juga merupakan Ratu Belanda itu, berdiskusi tentang ekonomi inklusif di Indonesia.

Terakhir, Jokowi juga sempat mengajak Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbincang santai di Istana.

Jokowi dan Duterte di antaranya membicarakan soal penyanderaan WNI oleh kelompok bersenjata asal Filipina Abu Sayyaf serta WNI yang naik haji dengan menggunakan paspor negara itu.

Kompas TV Jokowi: Presiden Filipina Setuju Mary Jane Dieksekusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com