Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duet Jakob Oetama-PK Ojong Lahirkan "Intisari", Benih yang Berlandaskan Cita-cita

Kompas.com - 28/09/2016, 05:34 WIB
Bayu Galih

Penulis

Kompas Video Siapa sih Jakob Oetam­a?

Hingga suatu saat, Ojong mengajak Jakob menemui Pemimpin Umum Star Weekly, Khoe Woen Sioe. Itu terjadi pada April 1961, sebelum Jakob lulus dari Universitas Gadjah Mada.

Kepada Khoe, Ojong menilai Jakob sebagai sosok tepat untuk menggantikan dia sebagai pemimpin redaksi Star Weekly. Ojong saat itu dikenal sebagai sosok yang tidak disukai pemerintah, dan ini menjadikan Star Weekly memiliki tanda-tanda akan ditutup.

Akan tetapi, Jakob menolak tawaran itu dengan alasan masih fokus untuk menyelesaikan kuliah.

Tak lama kemudian, Ojong kembali menemui Jakob. Kali ini dengan tawaran lain, untuk membuat majalah baru.

Ojong menawarkan konsep majalah serupa Reader's Digest. Konten akan diisi bermacam sari pati ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.

Konsep itu kemudian melahirkan majalah Intisari pada Agustus 1963. Meski berlandaskan kemanusiaan, Intisari juga dihadirkan sebagai pandangan politik keduanya yang menolak belenggu masuknya informasi dari luar.

Intisari dimaksudkan untuk menjadi pendobrak politik isolasi yang dilakukan pemerintahan Soekarno saat itu. Namun, bukan dengan tulisan yang menyerang, melainkan "tedeng aling-aling".

Ojong dan Jakob merasa perlu hadirnya media yang memuat artikel yang membuka mata dan telinga masyarakat. Sebuah media yang kaya dengan gaya human story, penuh nilai kemanusiaan.

Biji sesawi

Setelah izin diproses, maka terbitlah Intisari edisi pertama pada 17 Agustus 1963. Terbit dengan desain kompak berukuran 14 x 17,5 sentimeter dan setebal 128 halaman, edisi perdana dibidani tiga orang.

Selain Jakob dan Ojong, orang ketiga di balik lahirnya Intisari adalah J Adisubrata.

Edisi kedua, Intisari mendapat tambahan tenaga baru, yaitu Irawati. Untuk memperkaya isi, Jakob dan Ojong menghubungi sejumlah orang yang benar-benar menguasai bidangnya.

Nama ekonom Widjojo Nitisastro, yang nantinya dikenal sebagai arsitek utama perekonomian Orde Baru, bersedia menyumbang tulisan.

Tidak hanya itu, duet Jakob dan Ojong juga tidak ragu keluar-masuk kampung demi menemui ahli ilmu purbakala dan sastra Jawa Kuno, RM Ng Poerbatjaraka.

Kerja keras dalam membangun Intisari dimaknai Jakob seperti menanam biji sesawi. Berawal dari cita-cita teguh, "biji sesawi" itu kemudian tumbuh melahirkan "karya-karya" lain.

Intisari menjadi benih yang kemudian menginspirasi untuk melahirkan "taman bunga", yang kemudian dikenal sebagai kelompok Kompas Gramedia.

"Semua berkat kerja keras, kerja bersama disertai doa. Inilah sintesa kerja keras dan doa," tutur Jakob.

***

Baca juga rangkaian tulisan Jakob Oetama yang lain:

 

- Jakob Oetama, Bermula sebagai Seorang Guru
- Persimpangan Pilihan Jakob Oetama, Menjadi Guru atau Wartawan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com