JAKARTA, KOMPAS.com - Kemasan makan siang dan malam yang diduga berasal dari Kementerian Agama (Kemenag) RI ditemukan didistribusikan kepada seluruh jemaah haji dari Asia Tenggara.
Hal ini memicu kekhawatiran adanya permainan proyek oleh oknum tertentu di Kemenag yang kemudian dapat merugikan negara.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Firman Soebagyo melalui keterangan tertulisnya pada, Minggu (11/9/2016). Firman saat ini tengah melaksanakan ibadah haji.
"Ada temuan yang menarik di mata para jemaah haji Asia Tenggara sejak tadi siang (Sabtu, 10/09/2016) kemarin," kata Firman, Minggu.
"Ditemukan sesuatu yang aneh dan ganjil, Makan siang dan malam yang menggunakan kemasan Kementerian Agama RI. Namun didistribusikan di semua jemaah Asia Tenggara," lanjut politisi Partai Golkar tersebut.
Menurut Firman, distribusi makanan ke seluruh jemaah haji dari Asia Tenggara sangat berisiko bagi negara RI. Apalagi, jika dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang secara sengaja ingin merugikan negara Indonesia.
"Saya melihat hal ini sangat berisiko tinggi bila seandainya terjadi sabotase dalam bentuk keracunan makanan. Maka Pemerintah RI yang harus bertanggug jawab secara hukum karena makanan itu menggunakan kemasan Kementerian Agama RI," kata Firman.
Firman meminta Komisi VIII DPR RI segera memanggil menteri agama RI untuk dimintai keteranga terkait persoalan tersebut.
"Saya mempertanyakan dan harus diminta pertanggungjawaban Kementerian Agama RI, apakah ini bagian dari dari tugas Kementerian Agama RI," kata dia.
Jika distribusi makanan untuk seluruh jamaah haji dari Asia Tenggara ini merupakan sebuah proyek oleh oknum di Kemenag, kata Firman, maka sanksi tegas harus diberikan.
"Jangan-jangan ini proyek oknun-oknun tertentu di Kementerian Agama RI. Kalau ini terjadi harus segera diminta pertanggungjawaban dan diproses hukum dan pejabat bersangkutan harus segera dihentikan dari jabatannya. Karena ini sangat berisiko bagi Pemerintah RI," kata dia.