Kelihaian Golkar menangkap peluang inilah yang tidak dimiliki elite PDI-P. Partai kaum Soekarnois ini sering kali tergagap dalam merespons isu politik kontemporer karena para elitenya hanya sibuk merawat dan memperbarui kultus mereka terhadap sang ketua umum, Megawati, di satu pihak, dan memburu rente bagi diri sendiri di lain pihak.
Akhirnya, Jokowi dan Ahok pun memilih berteduh di bawah rindangnya pohon beringin.
Namun, perlu segera dicatat, Jokowi dan Ahok bukanlah bidak-bidak politik yang mudah tunduk begitu saja pada "langkah kuda" para elite Golkar.
Karena itu, kita amat berharap agar Jokowi dan Ahok tetap berdiri tegak di atas konstitusi dan memegang teguh mandat politik untuk benar-benar menyejahterakan rakyat dan menyelamatkan masa depan bangsa kita.
Terlalu besar biaya politik yang harus ditanggung bangsa ini jika figur visioner seperti Jokowi dan Ahok turut terpenjara oleh tarik-menarik kepentingan jangka pendek elite partai yang saling jegal-menjegal dalam pemilu dan pilkada.
SYAMSUDDIN HARIS
Profesor Riset LIPI