Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telusuri Testimoni Freddy Budiman, Ini yang Dilakukan Tim Independen Polri

Kompas.com - 16/08/2016, 06:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah institusi telah membentuk tim independen untuk menelusuri kesaksian bandar narkoba yang telah dieksekusi mati, Freddy Budiman, yang menyebut ada keterlibatan oknum TNI, Badan Narkotika Nasional, dan Polri dalam jaringannya.

Kesaksian itu disampaikan Freddy Budiman kepada Koordinator Kontras, Haris Azhar, saat Haris berkunjung ke Lapas Nusakambangan pada 2014.

Lalu seperti apa kerja tim independen bentukan Polri untuk menyelidiki testimoni Freddy tersebut?

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, tim independen Polri telah melakukan sejumlah aktivitas penelusuran minggu lalu.

"Ada sejumlah kegiatan yang dilaksanakan. Temui hal-hal yang disampaikan (Haris), ada juga tim penelaahan pleidoi (Freddy)," kata Boy Rafli, dalam acara "Satu Meja" di Kompas TV, Senin (15/8/2016) malam.

Selain itu, Boy juga menyatakan bahwa tim independen yang dibentuk Polri juga telah melakukan penyelidikan terhadap internal Polri.

"Penyelidikan internal Polri terhadap mereka (polisi) yang pernah menangani (kasus) Freddy," ucap Boy.

Menurut Boy, tim yang juga beranggotakan unsur di luar Polri itu telah berkoordinasi dengan tim dari Badan Narkotika Nasional.

Selanjutnya, minggu ini tim masih akan melakukan sejumlah penelusuran lain untuk mencari tahu kebenaran soal testimoni Freddy Budiman.

"Minggu ini berkunjung ke Nusakambangan. Untuk mencari tahu terkait pertemuan Saudara Haris dengan Freddy," kata Boy.

Agenda lain pekan ini, tim independen akan berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Beberapa waktu lalu, PPATK memang menyebut ada aliran dana mencurigakan pada jaringan sesama bandar terkait Freddy Budiman.

"Tapi ini tidak projustisia, tapi pencarian fakta terkait dugaan itu karena adanya testimoni," ucap Boy.

Tim investigasi dipimpin Inspektur Pengawas Umum Polri Komisaris Jenderal Dwi Priyatno dengan beranggotakan unsur eksternal di luar Polri.

Unsur eksternal itu yakni komisioner Kompolnas Poengky Indarty, pendiri Setara Institute Hendardi, dan pakar komunikasi politik UI Effendy Ghazali.

Kompas TV Polri Terus Usut Aliran Dana Freddy Budiman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com