Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tetap Update? Ini 5 Berita Kemarin yang Perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 09/08/2016, 05:14 WIB

Berikut adalah 5 berita kemarin yang sebaiknya Anda ketahui agar hari Selasa ini (9/8/2016) Anda tetap update.

1. Sekolah Sehari Penuh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas sistem "full day school" untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta. Alasannya agar anak tidak sendiri ketika orangtua mereka masih bekerja.

Menurut dia, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah sampai dijemput orangtuanya seusai jam kerja.

Selain itu, anak-anak bisa pulang bersama-sama orangtua mereka sehingga ketika berada di rumah mereka tetap dalam pengawasan, khususnya oleh orangtua.

Berita selengkapnya bisa dilihat di sini.

2. KTP Kurang, Ichsanuddin Noorsy Gagal Maju Pilkada DKI

Pakar ekonomi Ichsanuddin Noorsy dinyatakan gagal maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 lewat jalur independen. Penyebabnya, karena jumlah data KTP kurang dari jumlah minimal.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Ichsanuddin Noorsy dan Ahmad Daryoko saat menyerahkan dukungan calon perseorangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 kepada KPU DKI Jakarta, Minggu (7/8/2016).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Soemarno menyebut data KTP yang dimiliki Ichsanuddin hanya sekitar 19.505. Padahal jumlah minimal yang disyaratkan adalah 532.213 data KTP.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Andil Jokowi dalam Keputusan Ahok

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang memilih jalur partai politik tidak lepas dari andil Presiden RI Joko Widodo. Basuki atau Ahok mengakui bahwa dia dan Jokowi berdiskusi mengenai pilihan jalur independen dan perseorangan.

KOMPAS.com/Sabrina Asril Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat blusukan di kawasan Tanah Merah.
Apa yang dikatakan Jokowi kepada Ahok?

"Pak Jokowi hanya ngomong begini, ada risiko kalau lewat independen," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/8/2016).

Ahok dan Jokowi berdiskusi bahwa jika dia maju lewat jalur independen, ada 1 juta orang yang mendukung.

Sesuai Undang-undang, 1 juta orang tersebut harus ditemui satu per satu pada tahap verifikasi. Jika tidak ditemui seluruhnya, maka verifikasi cacat hukum.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

4. Koalisi Melawan Ahok

Tujuh partai politik membuat "Koalisi Kekeluargaan" dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Tujuh partai politik itu yakni PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB, dan PAN.

Kahfi Dirga Cahya Dari kiri, Ketua DPW Demokrat DKI Jakarta Nahrowi Ramli, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, Plt Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH, Ketua DPW PAN Jakarta Eko Patrio, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik, Ketua DPW PPP Jakarta Abdul Azis dan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas di Restoran Bunga Rampai, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2016). Tujuh partai itu sepakat membentu "Koalisi Kekeluargaan" dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Keputusan terkait koalisi kekeluargaan dibentuk setelah dilakukan pertemuan tujuh pimpinan partai tingkat Jakarta di Restoran Bunga Rampai, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2016).

Koalisi Kekeluargaan dibentuk dari satu persepsi antara tujuh partai politik tersebut. Kesamaan persepsi di antara ketujuhnya terkait kriteria pemimpin Jakarta dan keberlangsungan Ibu Kota pada masa mendatang.

Selengkapnya bisa dibaca di sini dan di sini.

5. Ribut Geng Motor

Sebuah geng bermotor yang anggotanya berasal dari beberapa negara menyerang kelompok lain saat mereka menggelar pertemuan dan pesta di Bar Pyramid, Jalan Dewi Sri, Kuta, Senin (8/8/2016) sekitar pukul 06.00 Wita.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Made Muliawan Arya (Safari abu-abu) dan salah satu anggota Geng Satu Darah saat ditemui di RS BIMC Kuta, Senin(8/8/2016)
Awalnya, anggota geng bernama "Satu Darah" itu menggelar acara di salah satu pub terbesar di Jalan By Pass, Kuta. Setelah acara selesai hingga pagi hari, sebagian anggota "Satu Darah" berkunjung ke Bar Pyramid. Ternyata di tempat ini terjadi keributan antara anggota "Satu Darah" dan kelompok lain.

Ingin tahu lebih lengkap? Baca beritanya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Usut 2 Kasus Korupsi di PT Jasindo Terkait Pembayaran Komisi

KPK Usut 2 Kasus Korupsi di PT Jasindo Terkait Pembayaran Komisi

Nasional
Berkaca Survei LSI, Puan Sebut Kaesang Jadi Salah Satu Pertimbangan PDI-P di Jateng

Berkaca Survei LSI, Puan Sebut Kaesang Jadi Salah Satu Pertimbangan PDI-P di Jateng

Nasional
Eksepsi Tak Diterima, Sidang Kasus Korupsi Eks Dirjen Kemenakertrans Dilanjutkan

Eksepsi Tak Diterima, Sidang Kasus Korupsi Eks Dirjen Kemenakertrans Dilanjutkan

Nasional
Sebut Wisuda Ajang Kampus Cari Duit, Muhadjir: Kalau Perlu Setruk Keluarganya Datang, Beli Undangan

Sebut Wisuda Ajang Kampus Cari Duit, Muhadjir: Kalau Perlu Setruk Keluarganya Datang, Beli Undangan

Nasional
Puan Minta MKD Ungkap Nama Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

Puan Minta MKD Ungkap Nama Anggota DPR yang Main Judi "Online"

Nasional
Kejagung: Harvey Moeis Bukan Pemilik Jet Pribadi, tetapi 32 Kali Jadi Penumpang

Kejagung: Harvey Moeis Bukan Pemilik Jet Pribadi, tetapi 32 Kali Jadi Penumpang

Nasional
KY Loloskan 19 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM untuk MA

KY Loloskan 19 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM untuk MA

Nasional
Loyalitas Pegawai KPK Dikeluhkan, Rekrutmen Independen Patut Dipertimbangkan

Loyalitas Pegawai KPK Dikeluhkan, Rekrutmen Independen Patut Dipertimbangkan

Nasional
KPK Mesti Lakukan Terobosan Supaya Pegawai Independen dan Loyal

KPK Mesti Lakukan Terobosan Supaya Pegawai Independen dan Loyal

Nasional
Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

Nasional
Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

Nasional
MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

Nasional
DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Nasional
Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

Nasional
Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com