JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan peran Polri sangat kecil dalam menyelesaikan konflik di Indonesia, terutama konflik agama.
Hal itu disampaikan Tito menyikapi eskalasi konflik agama yang terjadi di Indonesia. Menurut Tito, Polri hanya mengambil bagian di aspek penghentian konflik semata.
Padahal Tito menyatakan sebuah konflik terdiri dari tiga aspek yakni pencegahan, penghentian, dan pemulihan.
(Baca: Ketua PP Muhammdiyah Sebut Kerusuhan Tanjungbalai Dinamika Bangsa Majemuk)
"Dalam sebuah konflik, aspek paling utama justru di aspek pencegahan, dan khususnya dalam konflik agama peran ini adalah bagian Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tiap daerah, harapannya mereka lebih aktif lagi," ujar Tito dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Tito mengatakan lewat jejaringnya di tiap daerah semestinya FKUB melakukan pemetaan dini terkait simpul konflik di daerah. Setelah itu, kata Tito, secara rutin forum mesti menggelar kegiatan agar simpul konflik itu tetap aman.
Selanjutnya Tito menuturkan FKUB bisa bekerja sama dengan musyawarah pimpinan daerah (muspida) setempat untuk menjamin keamanan di simpul konflik tersebut sehingga kepolisian dan pemerintah daerah (Pemda) bisa langsung merespons cepat bila terjadi ketegangan.
(Baca: Pemerintah Akan Pulihkan Rumah Ibadah yang Rusak akibat Kerusuhan di Tanjungbalai)
"Kalau FKUB di daerah berjalan efektif saya yakin konflik agama semakin minim. Saat ini FKUB kekurangan dana makanya kegiatannya sedikit. Nanti saya sampaikan ke Menteri Dalam Negeri supaya anggarannya diperkuat," lanjut Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.