Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Jadi Sumber Kas

Kompas.com - 03/08/2016, 19:00 WIB
Kompas TV Bagi-Bagi Jatah Proyek, Damayanti: Sistemnya Gitu

Seorang anggota dewan yang menyumbang Rp 150 juta untuk keperluan kampanye pilkada dinilai lumrah untuk ukuran anggota legislatif.

"Kecuali kalau ada kader yang anggota dewan menyumbang sampai Rp 3 miliar untuk partai, itu biasanya dipertanyakan dari mana asalnya," kata Arif.

Secara terpisah, peneliti Indonesian Corruption Watch, Febri Hendri, menekankan perlunya pembenahan sistem pembahasan anggaran di DPR, mulai dari tahap pembahasan di komisi sampai ke Banggar.

Sistem pembahasan yang transparan dan tercatat bisa mengurangi potensi korupsi anggota DPR.

"Sejak perencanaan dan pembahasan anggaran di legislatif harus dibuat terbuka, untuk menekan niat korupsi. Caranya bisa dengan sistem penganggaran elektronik sehingga semua tercatat, mulai dari perencanaan usulan proyek sampai setiap detail perubahan anggaran saat pembahasan di DPR," katanya.

Sementara itu, KPK kemarin memanggil staf Partai Demokrat di DPR, Ippin Mamonto, sebagai saksi kasus dugaan suap pemulusan 12 proyek ruas jalan di Sumatera Barat.

Pelaksana Harian Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi Yuyuk Andriati mengatakan, Ippin diperiksa untuk tersangka mantan anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana.

Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan menuturkan, kasus dugaan suap itu terus diselidiki setelah operasi tangkap tangan terhadap Putu akhir Juni lalu. Dugaan suap itu terkait rencana pembangunan 12 ruas jalan dengan nilai total Rp 300 miliar. (AGE/C08)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Agustus 2016, di halaman 3 dengan judul "Anggota DPR Jadi Sumber Kas".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com