Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundurnya Sekjen MA Nurhadi Dinilai Jadi Awal untuk Bongkar Kasus Besar

Kompas.com - 03/08/2016, 18:57 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Miko Ginting, menilai mundurnya Nurhadi dari jabatan Sekretaris Mahkamah Agung belum menghilangkan dugaan korupsi di lembaga peradilan.

Menurut Miko, mundurnya Nurhadi harus dimanfaatkan pihak berwenang untuk membongkar mafia hukum yang lebih besar di MA. Sehingga, reformasi di MA dapat terwujud.

"Mundurnya Nurhadi awal untuk membongkar, menurut pimpinan KPK, ini grand corruption. Kasus yang diduga melibatkan Nurhadi ini kasus yang mana, siapa yang terlibat, dan bagaimana," ujar Miko di kantor LBH, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).

Menurut Miko, pimpinan MA juga sudah tahu di mana dan bagaimana korupsi bisa terjadi. Karena itu, pimpinan MA harus mengambil langkah tegas membenahi persoalan korupsi di internal MA tersebut.

"Tinggal adakah keberanian? Kami juga mendorong pimpinan MA untuk mengambil langkah berani, untuk mereformasi keadilan yang lebih sungguh-sungguh," kata dia.

Direktur Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Bahrain, menambahkan, dugaan keterlibatan Nurhadi hanya bagian kecil dari rangkaian yang lebih besar.

Menurut dia, tugas Nurhadi diduga sekedar melakukan lobi-lobi. Namun, setiap putusan tetap dilakukan oleh hakim agung.

"Enggak tahu kita apakah sasarannya Nurhadi, padahal putusan-putusan itu dilakukan oleh hakim agung," kata dia.

Jika seperti itu, lanjut Bahrain, maka pemberantasan korupsi dan upaya mereformasi internal MA akan berjalan stagnan. Menurut dia, kondisi seperti itu sama saja membuat Mahkamah Agung menjadi Mahkamah Tidak Agung.

"(Nurhadi) mundur tapi di dalam masih ada 'buka warung'. Tetap saja kondisi-kondisi ini tidak berubah, dan menjadi Mahkamah yang Tidak Agung," kata dia.

Sekretaris MA Nurhadi Abdurachman mengajukan pengunduran diri dari jabatannya dan pensiun dini dari statusnya sebagai pegawai negeri sipil. (Baca: Sekretaris MA Nurhadi Ajukan Pengunduran Diri)

Surat pengunduran diri Nurhadi telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. (Baca: Jokowi Sudah Teken Keppres Pemberhentian Nurhadi Sebagai Sekretaris MA)

Kompas TV Usai 8 Jam Diperiksa, Nurhadi Cuma Diam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com