Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Jumpa di 2019, Mas Menteri

Kompas.com - 28/07/2016, 07:16 WIB
Amir Sodikin,
Kristianto Purnomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhirnya, Anies Baswedan harus meninggalkan ruang kerjanya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (27/7/2016). Namanya menjadi salah satu orang yang harus digusur dari Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Sore itu, Anies berkemas-kemas ditemani keluarganya. Fotografer Kompas.com, Kristianto Purnomo, secara eksklusif diberi izin untuk mengikuti proses kemas-kemas tersebut.

"Izin motret ya, Pak. Ekspresinya jangan kelihatan bersedih ya, Pak," kata Kristianto kepada Anies, saat mau memulai mendokumentasikan peristiwa kemas-kemas Anies. Anies pun tersenyum dan meneruskan kemas-kemas dibantu keluarganya.

Simak juga: Eksklusif! Galeri Foto Hari Terakhir Anies Baswedan Menjabat Menteri.

Suasana haru menyelimuti ruangan kerja Anies. Namun demikian, canda dan tawa masih terdengar.

Anies tampak menghampiri putra bungsunya, Ismail Hakim Baswedan. Untuk menyamakan posisi pandangan mata dengan anak yang baru berumur tujuh tahun itu, Anies harus jongkok. Ismail tampak menyimak, membalas tatapan mata Abahnya.

Setelah kepala dan mata saling sejajar, ditatapnya mata anaknya itu.

"Abah besok sudah tak jadi menteri, ya," kata Anies kepada Ismail.

Entah jawaban apa yang disampaikan Ismail, tiba-tiba suasana menjadi riang. Terdengar tawa dari anggota keluarga yang hadir. Ismail tampak riang memegang kedua tangan ayahnya.

Di ruangan itu, selain Ismail, hadir pula putra dan putri Anies Baswedan lainnya, yaitu Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, dan Kaisar Hakam Baswedan. Istri Anies, yaitu Fery Farhatii Ganis Baswedan, dan ibunda Anies, Aliyah Rasyid Baswedan, turut membantu kemas-kemas sore itu.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berpamitan dengan pakar pendidikan Arief Rahman di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (27/7/2016). Presiden Joko Widodo mencopot Anies dan menggantinya dengan Muhadjir Effendy.
Pakar pendidikan, Arief Rachman, sempat menghampiri Anies di ruang kerja. Mereka bersalaman dan saling berpelukan, disaksikan derai air mata dari anggota keluarga.

Ruang kerja Anies cukup luas dan dari ruangan kerja itu dia bersama keluarganya memantau acara reshuffle kabinet dari televisi. Di meja kerjanya, Anies sempat menandatangani sebuah surat. "Saya sebenarnya tak suka duduk di depan meja kerja ini, tapi meja kerja ini harus ada," kata Anies.

Yang dimaksud Anies adalah meja kerja kayu dengan kursinya yang khas milik seorang "bos". Anies lebih suku duduk di meja lain di sebuah sudut, yang lebih luas dan terkesan menjadi meja rapat karena memiliki beberapa kursi.

KOMPAS.com/FACHRI FACHRUDIN Sejumlah barang pribadi Anies Baswedan mulai diangkut dari kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pasca pengumuman reshuffle, Rabu (27/7/2016). Di dalam pengumuman itu, jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beralih dari Anies kepada Muhadjir Effendy.
Barang-barang seperti foto, lukisan, dan peralatan elektronik sore itu dimasukkan ke dalam kardus dan kontainer. Barang-barang itu kemudian dibawa menggunakan mobil boks.

Di luar ruang kerja Anies, tepatnya di ruang protokol, para pegawai di kementerian sudah tak sabar menunggu. Mereka masuk ke dalam untuk sekadar mengucapkan perpisahan dan berfoto bersama. Suasana haru tak terbendung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com