(Baca: Remotivi Sebut Petahana yang Terpilih Lagi Jadi Komisioner KPI Punya "Rapor Merah")
Ketiga, partisipasi publik. Heychael mengatakan kanal aduan publik tidak terurus dengan baik dan minimnya respon aduan kelompok masyarakat.
Ia berharap komisioner KPI periode baru dapat mengembalikan filosofi KPI sebagai wakil publik dengan membuka tangan selebar-lebarnya bagi partisipasi publik.
Keempat, keberadaan Dewan Kehormatan. Heychael menilai pembentukan dewan kehormatan penting untuk dilakukan dalam mengevaluasi kinerja KPI karena fungsi pengawasan yang seharusnya dilakukan oleh DPR, tidak dijalankan.
"Dewan Kehormatan juga bisa menentukan standar etika lembaga. Ini penting dalam rangka menjaga integritas komisioner dan staf KPI," ujar Heychael.
Heychael mengatakan anggota dewan kehormatan dapat dipilih dari elemen publik yang memiliki rekam jejak berintegritas dan berkompeten.
(Baca: 9 Komisioner KPI Terpilih Dinilai Sarat Kepentingan Politis)
Kelima, survei indeks kualitas siaran. Survei yang dilakukan oleh KPI semenjak tahun lalu, menurut Heychael, cacat secara metodologi dan tidak relevan dalam menjawab kebutuhan perbaikan kualitas siaran.
Menurut Heychael, akan lebih baik jika KPI fokus pada penegakan hukum dan memperluas literasi media.
"Kami berharap banyak pada KPI periode ini dan mendukung kerja-kerjanya untuk perbaikan penyiaran. Tentunya, dukungan ini juga berupa pemantauan kritis atas kerja-kerja KPI sebagaimana kami lakukan pada periode sebelumnya," tutur Heychael.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.