JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan, tugas Komisi Penyiaran Indonesia akan semakin berat pada era digitalisasi siaran.
Persaingan dalam dunia siaran akan lebih terbuka.
"Kita akan menuju era digitalisasi siaran dan saat televisi menjadi digital, maka tantangan akan menjadi semakin kompleks," ujar Tantowi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).
Tantowi menambahkan, dalam situasi ini, tugas KPI sebagai pemeriksa, penjaga, dan pengawas konten akan semakin berat.
"Di era digitalisasi diprediksi lembaga penyiaran nantinya akan semakin menjamur, kalau sudah begitu otomatis tugas KPI pun semakin berat," papar politisi Partai Golkar itu.
Oleh karena itu, kata Tantowi, komisioner terpilih KPI harus bebas dari segala bentuk bisnis siaran.
Selain itu, mereka juga dituntut menjaga afiliasi dan keberpihakannya terhadap partai politik.
"Jadi harus benar-benar independen dan berintegritas. Ingat, di era digital tugas KPI akan semkin berat, karena siapapun dengan kepentingan apapun bisa dengan mudah memasuki dunia siaran dalam era digitalisasi nanti," lanjut Tantowi.
DPR menggelar fit and proper test terhadap ke-27 calon komisioner tersebut dalam dua hari, mulai hari ini, Senin (18/7/2016) hingga Selasa (19/7/2016) besok.
Dari 27 calon ini, akan dipilih 9 orang komisioner yang menggantikan komisioner KPI periode 2013-2016 yang habis masa tugasnya pada 27 Juli 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.