Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram PNS Bolos dan Titip Presensi, Menteri Yuddy Wajibkan Pakai "Finger Print"

Kompas.com - 11/07/2016, 15:39 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengakui masih ada kelemaham dalam sistem presensi pegawai negeri sipil (PNS) di banyak institusi pemerintahan.

Yuddy mengatakan, dari semua institusi pemerintahan yang ada di Indonesia, 90 persen masih menggunakan sistem manual.

"Dalam sistem absensi memang masih ada kelemahan, 90 persen masih banyak institusi di daerah yang menggunakan sistem manual," ujar Yuddy saat ditemui di Gedung Kemenpan RB, Jakarta, Senin (11/7/2016).

(Baca: Menteri PAN-RB: PNS yang Bolos Tidak Akan Dipromosi Naik Jabatan)

Yuddy menegaskan bahwa dirinya sudah membuat surat edaran ke semua instansi pemerintah agar menggunakan sistem presensi elektronik berupa finger print agar akurasinya terjaga.

Surat edaran ini juga terkait dengan imbauan kementerian agar PNS tidak bolos kerja setelah libur dan cuti Lebaran usai.

Penerapan sistem presensi elektronik tersebut juga dimaksudkan untuk menegakkan disiplin pegawai negeri sipil dan meningkatkan produktivitas kinerja.

(Baca: Satu PNS "Dipajang" di Tengah Halaman Wali Kota Bekasi Saat Apel Pagi)

Menurut Yuddy, kedisiplinan dan produktivitas kinerja PNS harus ditingkatkan karena pemerintah sudah memperhatikan kesejahteraan PNS berupa pemberian berbagai macam tunjangan.

Dia mencontohkan, kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menetapkan hak PNS menerima tunjangan kinerja. Oleh sebab itu, Yuddy tidak ingin lagi ada praktik kecurangan seperti titip presensi dan bolos kerja di kalangan PNS.

"Kami sudah buat surat edaran agar tiap instansi pemerintah menggunakan sistem absen (presensi) elektronik digital agar akurasinya baik karena PNS kan sudah diperhatikan kesejahteraannya. Bolos dan titip absen (presensi) tidak boleh ada lagi. Produktivitas dan penegakan disiplin harus ditingkatkan," kata Yuddy.

Kompas TV Banyak PNS Telat Ikut Apel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com